"Telitilah, maka kamu akan menemukan jawabannya."
•
•
🦁ANGKASA 37🦁Venus membuka matanya dengan refleks saat merasakan guyuran air dingin ke tubuhnya.
Menggigil, itulah yang dirasakan. Air es ditambah tiupan angin malam, perpaduan yang sempurna untuk membuat seseorang mati kutu.
Dengan mata sayunya, Venus menatap seseorang di depan.
"Gimana? Enak gak airnya? Lo juga belum mandikan dari kemarin?" ujar sosok di hadapannya penuh kepuasan.
Venus terkekeh, lalu berubah menjadi tawa. Membuat sosok itu merasa bingung.
"Kenapa lo ketawa?" tanyanya kesal.
"Lakuin sesuka lo, karena usaha lo bakal sia-sia. Dendam gak pernah bawa dampak baik, apalagi bagi penyimpannya."
"Oh, ya? Baiklah, mari kita lihat endingnya. Lo bakal membusuk di sini."
Venus hanya tersenyum mendengarnya. "Angkasa bakal nemuin gue."
Sosok itu kembali tertawa, kali ini mengejek. "Lo yakin? Pangeran lo bisa nemuin lo? Udah berapa hari coba? Hm? Dia masih tetap gak dateng."
"Angkasa gak bodoh kayak lo. Udah pasti sih, soalnya lo kan gak ada otaknya."
Sosok tersebut menggeram marah, kemudian menampar pipi kanan Venus.
"Tutup mulut lo!"
Menahan perih di pipi, Venus menatapnya tenang.
"Upss, maafin ya. Sakit?" Sosok tersebut mengusap pipi Venus kasar.
"Gini deh, gue ada game. Gue bakal lepas lo, tapi lo harus jauhin Angkasa. Kasar sama dia, sampe dia ogah dekat-dekat lo lagi. Tapi kalau lo gak ngelakuin itu pas gue lepas, Bunda lo yang bakal nanggung akibatnya. Gimana?"
Venus terdiam, berpikir secara tenang. Lalu menatap tepat pada retina sosok di depannya.
***
"Vey, kok semalam gue ga liat lo di tempat tidur?"
Venus menoleh saat suara Vinnasya terdengar. "Semalam ke toilet."
"Tapi gak ada pas gue periksa."
Venus tidak kehabisan akal. "Toilet di lantai bawah, sekalian ambil minum."
Vinnasya manggut-manggut, percaya.
"Kok tadi gak berangkat bareng Angkasa? Lagi marahan?"
"Enggak apa-apa, gue lagi pengen bareng lo aja. udah ah, ayo. Nanya mulu kek dora." Venus segera menarik Vinnasya bersamanya untuk menuju kantin.
Di pertengahan jalan, lagi-lagi mereka bertemu Pelangi.
"Hallo Vey, Vy," sapa Pelangi lembut sembari menebar senyum.
Venus tersenyum paksa. "Hm, hallo."
"Udah bisa bedain?" tanya Vinnasya, menatap Pelangi.
Pelangi tersenyum penuh arti, sambil terus menatap Venus. "Udah dong. Mudah banget, yaudah kalau gitu gue kesana dulu, bye."
Gadis itu berlalu begitu saja. Venus yang tak tertarik ikut melanjutkan langkahnya. Vinnasya pun segera menyusul. "Aneh banget tuh kaleng rombeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [END]
Teen FictionDILARANG KERAS PLAGIAT!‼️ (Karya 1) [Fiksi remaja] Part lengkap🦁 Start 1 : 25 maret 2020 Start 2 : 25 februari 2021 Finish : 2 agustus 2022 Membalas dendam terhadap Langit--rival lamanya, adalah tujuan satu-satunya bagi seorang Angkasa andromeda un...