ANGKASA [END]

08. Belajar Bareng

"Kalau orang lain bisa, kenapa harus gue? Kalau orang lain gak bisa, ya apalagi gue ngab."
•
•
08 || BELAJAR BARENG🦁

Ditengah pelajaran Bu Vlory berlangsung, Angkasa tertidur di mejanya.

Bu Vlory yang melihat itu pun memanggilnya, tapi ia tak kunjung bangun. Karena kepo Anak-anak melihat ke meja Angkasa, dimana pria itu tertidur.

Bu Vlory mendekat dan membungkukkan tubuhnya. kepalanya mendekat ketelinga kanan pria itu, kemudian berteriak kencang dengan suara nyaring membuat para murid menutup telinga mereka rapat-rapat.

"Angkasa!" Teriakan yang begitu lantang itu membuat Angkasa terbangun dari tidur nyenyaknya.

Angkasa menggeram. "Ganggu banget sih, suara kek toa juga!" titahnya kesal tanpa melihat si pemilik suara yang tengah menahan kesal, dadanya naik turun dengan nafas yang memburu. Kedua tangannya bertolak pinggang.

"Kamu tidur dipelajaran saya?"

Suara itu, Angkasa dengan jelas mengenalnya. Seketika ia tersadar, kantuk yang tadinya menyerang kini lenyap entah kemana.

Segera ia menoleh kesamping, damn! Tatapan menusuk gurunya yang ia dapati, kalau saja di kartun mungkin telinga wanita itu sudah mengeluarkan asap atas kekesalannya.

"Maaf, bu."

Bu Vlory menarik nafas dalam, matanya terpejam. Berusaha meredakan emosinya yang memuncak. "Sekarang kamu kerjakan soal dipapan tulis." Matanya kembali terbuka dengan nafas yang kian teratur, pertanda bahwa ia mulai bisa menenggelamkan rasa kesalnya.

Angkasa beralih menatap papan tulis. "Ha? Kimia?" Tatapan Angkasa beralih pada Bu Vlory yang tersenyum dengan anggukan.

"Gini yah bu, kalau orang lain bisa kenapa harus saya?"

"Yang lain gak bisa."

"Ya apalagi saya, Bu." Angkasa kemudian mendudukkan kembali bokongnya.

"Harus bisa!"

"Itu namanya pemaksaan."

Bu Vlory menggeram kesal, emosinya kembali tersulut. "Kalau gitu kapan kamu, bisa?"

Angkasa mengangkat bahu, tidak tahu. "Hanya tuhan yang tau." Bu Vlory memijat pelipisnya. Demi apa dia dapat anak didik seperti ini.

"Venus, kamu saya kasih tugas buat ajarin Angkasa sampe pinter."

Venus yang mendengar namanya disebut sontak menoleh kebelakang. "Ha?"