🌼BAB 20🌼 Kad Pengenalan Malaysia Private High School?
Aku pergi ke sekolah dalam keadaan kalut, sesampainya disana sana aku terus menuju ke kelas Rouge tanpa ke bilik guruku terlebih dahulu. Selalunya aku akan ke sana dulu, check atau buat apa yang patut. Tapi memandangkan hari ini dah lewat, tak pergilah jawab nya.
Tak apa, lepas habis mengajar lah aku pergi sana.
Aku sampai di muka pintu kelas Rouge. Walaupun bukan kali pertama, aku tetap terpegun melihat pintu besar kelas Rouge yang mewah dan elegan. Tapi sayang, murid-murid di sebalik pintu ini tidak se'mewah dan se'elegan itu.
Sambil menarik nafas, aku membuka payung lipatku dan dengan hati yang tak ikhlas langsung, aku memasuki kelas Rouge.
1 ... 2 ... 3 ....
Senyap. Kali ini tiada terdengar suara air atau apa-apa yang berkaitan dengannya. Kalau suara air pun dah tak ada, apatah lagi air ... mestilah tak ada!
Tapi itu bukan masalahnya.
Masalahnya kenapa tak ada setitik air pun yang membasahi ku! Jadi apa gunanya aku pakai payung segala?
Sekejap, hari ini adalah hari ketiga aku mengajar di kelas Rouge, kalau ikutkan informasi yang Uncle Akhlil bagi, sepatutnya mereka masih lagi simbah air kat aku. Tapi kenapa hari ini tak? Atau sebab aku dah tahu apa rencana mereka dan aku dapat mengelak membuat mereka semua dah tak simbah air dekat aku lagi?
YOU ARE READING
𝙈𝙮 𝙋𝙮𝙨𝙘𝙝𝙤 𝙎𝙩𝙪𝙙𝙚𝙣𝙩𝙨
Teen FictionNur Puteri Gardenia Rose, berusia 28 tahun. Seorang guru yang cemerlang dan berdidikasi. Hidupnya sempurna, ada rumah, kereta sendiri, pekerjaan yang tetap dan juga ia mempunyai tunang yang baik serta penyayang. Namun, semua itu sebelum dia mendenga...