01

5.7K 346 112
                                    

Hyunsuk menatap undangan reuni dari layar ponselnya.

Semalam ia mendapatkan ratusan chat yang memintanya untuk datang ke reuni tiga tahun sekali dan ini menjadi reuni ke enam dan Yoonbin memaksa nya untuk datang walau hanya satu kali.

"Sedang apa ?" Hyunsuk menatap Byunggon yang muncul dengan kaos putih lengan pendek dengan rambut basah.

"Aku dapat undangan reuni lagi dan sekarang Yoonbin memaksaku untuk datang." Byunggon mengusak kepala Hyunsuk gemas sambil tersenyum.

"Pergilah." Hyunsuk menarik nafasnya panjang membuat Byunggon menatap lekat Hyunsuk.

Byunggon sangat tahu sekali apa masalahnya tapi dirinya pun terjebak di dalam hal yang sama.

Menyukai, ah bukan mencintai sahabatmu dan berjuang sendiri.

Hyunsuk menyukai sahabatnya sejak menengah pertama tapi ia harus mendapatkan sakit hati pertamanya karena sang sahabat harus menjalin hubungan dengan orang lain.

Lalu Byunggon menyukai Hyunsuk yang sampai sekarang tidak bisa melepas bayang-bayang sahabatnya itu.

Membuat Byunggon sangat paham dengan perasaan Hyunsuk.

Hyunsuk menarik nafasnya panjang lalu menatap sebuah figure foto kelulusan mereka beberapa tahun yang lalu dengan seragam sekolah mereka.

Disana ia masih bercengkrama dengan seseorang yang sampai saat ini masih mengisi hati dan pikirannya tapi Hyunsuk selalu menampik itu semua, di harapkan pun mereka tidak akan pernah menyatu.

"Pergilah." Ucap Byunggon lagi membuat Hyunsuk menatap Byunggon lekat lalu perlahan tersenyum miris.

Hyunsuk masih belum siap bertemu lagi, masih belum sanggup menatap lagi jika di pertemukan.

Setelah lulus sekolah Hyunsuk lebih memilih untuk pergi, tidak berhubungan dengan teman-teman sekolahnya lagi, hanya satu dengan Yoonbin ia masih berhubungan karena tanpa sengaja mereka berada dalam kantor yang sama.

Bahkan saat bertemu Yoonbin pun Hyunsuk tak mau berekspetasi mendapatkan berita yang baik menurutnya, hanya satu yang berita yang sebenarnya bukan berita baik dan malah membuatnya makin enggan untuk bertemu dengan teman-teman sekolahnya.

'Jihoon sudah menikah dan sudah memiliki satu anak laki-laki'

Yoonbin masih begitu semangat bercerita bagaimana pusingnya Jihoon saat Hyunsuk tiba-tiba menghilang, sampai pada akhirnya Jihoon seperti mengikhlaskan jika di takdirkan bertemu mereka akan kembali di pertemukan.

Dan Hyunsuk tidak ingin membuat takdir mempertemukan mereka.

Hyunsuk tidak tahu harus bereaksi seperti apa nanti jika kembali di pertemukan dengan kisah pahitnya itu.

"Acaranya akhir pekan ini jadi aku masih punya waktu untuk berpikir." Ucap Hyunsuk akhirnya membuat Byunggon tersenyum lekat.

Semua keputusan ada di tangan Hyunsuk dan Byunggon sendiri tidak mau memaksa.

.

.

Yoonbin dengan nekat menjemput Hyunsuk kerumahnya membuat Hyunsuk mendecak pelan melihat teman kantornya itu muncul di depan rumah dengan kaos biru laut.

"Menyebalkan." Yoonbin terkekeh pelan lalu mengedikan bahunya nyelonong masuk tanpa permisi membuat Hyunsuk menghela nafasnya pelan.

"Kemarin aku sudah katakan, kalau aku tidak akan datang kan ??" Yoonbin duduk di sofa ruang tamu sambil menatap sekitar rumah Hyunsuk.

Rumahnya terlalu besar untuk ukuran yang tinggal sendirian, apa Hyunsuk belum menikah ?

"Aku sudah datang, jadi tidak terima penolakan." Hyunsuk makin menarik nafasnya panjang menatap Yoonbin yang bangkit lalu menatap sekitarnya.

My Story (Harusuk Hoonsuk) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang