17

1.1K 188 21
                                    

Yoonbin melihat Hyunsuk dan seseorang yang sama sekali tidak ia kenal berada dalam mobil.

Sepertinya mereka benar-benar makan siang bersama.

Senyum Yoonbin entah kenapa muncul saat melihat senyuman Hyunsuk yang sudah tidak pernah Yoonbin lihat lagi.

Sejak berada dalam satu kantor, Yoonbin tidak pernah melihat Hyunsuk tersenyum bahagia bahkan sampai matanya menyipit.

Yoonbin berjalan mendekat kearah mobil itu dan berdiri di pintu penumpang.

"Hei."

Hyunsuk terlonjak kaget lalu mendecak kesal melihat Yoonbin yang tertawa.

"Kenapa sih ?"

"Bahagia sekali." Ucap Yoonbin dan Hyunsuk kembali mendecak kesal.

"Ruto, ini atasanku." Ucap Hyunsuk memperkenalkan Yoonbin membuat Yoonbin kesal.

Yoonbin lebih suka jika Hyunsuk mengenalkan Yoonbin sebagai teman semasa sekolah daripada atasan.

"Oh hallo, saya Haruto."

"Hallo saya Yoonbin, teman sekolah Hyunsuk dan sahabatnya." Hyunsuk menatap kesal Yoonbin.

Haruto dan Yoonbin tersenyum bersamaan.

"Sayang, aku kembali ke kantor ya."

Hyunsuk terlonjak kaget, belum terbiasa dengan panggilan baru untuknya dari Haruto.

Sejak tadi pagi Haruto memanggilnya sayang yang sukses membuat seluruh darah di tubuhnya berdesir aneh.

"Iya hati-hati." Ucap Hyunsuk membuat Haruto tersenyum.

"Saya permisi." Sapa Haruto pada Yoonbin dan Yoonbin menganggukkan kepalanya.

Haruto menjalankan mobilnya dan Hyunsuk menarik nafasnya panjang.

Yoonbin masih menatap Hyunsuk lekat masih ikut tersenyum melihat wajah Hyunsuk yang terlihat sangat cerah.

Banyak yang mengatakan jika wajah kita akan terlihat bersinar jika sedang jatuh cinta, mungkin  Hyunsuk seperti itu.

"Dia terlihat sangat asing." Ucap Yoonbin mengikuti langkah kaki Hyunsuk masuk kedalam gedung perkantoran nya.

"Dia blasteran."

"Bukan itu maksudku." Ucap Yoonbin membuat Hyunsuk tertawa pelan

Hyunsuk sangat mengerti maksud Yoonbin hanya saja tidak mau memperlebar.

"Lalu ?"

"Aku tidak pernah kenal dengannya."

"Dia anak teman mamah." Jawab Hyunsuk.

Yoonbin melipat kedua tangannya di dada masih berjalan di belakang Hyunsuk yang menghampiri lift menuju lantai ruangannya.

"Kalian di jodohkan ?" Tanya Yoonbin.

Hyunsuk menggelengkan kepalanya pelan.

"Mamah hanya membantu untuk mempertemukan." Jelas Hyunsuk mantap.

Yoonbin hanya bisa tersenyum.

Hyunsuk terlihat lebih berwarna ketimbang beberapa minggu yang lalu.

Saat awal bertemu kembali dengan Jihoon, lalu Jihoon kembali mengusik hidupnya, dan tiba-tiba Mashiho pergi.

Perasaan Hyunsuk kembali di buat terombang-ambing tidak jelas oleh Jihoon.

"Omong-omong aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan mamah." Ucap Yoonbin.

My Story (Harusuk Hoonsuk) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang