35

907 74 11
                                    

Pagi ini, Hyunsuk sudah memakai jas dan berdiri tidak tenang di depan cermin seluruh tubuh yang ada di hadapannya.

Di belakangnya ada sang mamah yang juga tak kalah sibuk dengan ponselnya.

Hari ini, iya hari ini adalah hari yang di tunggu dirinya dan Haruto. Hari bahagia mereka.

Hari ini adalah hari pertunangan yang sejak kemarin menguras pikiran dan tenaganya, walaupun sebenarnya Hyunsuk tidak banyak melakukan apapun.

Sang mamah menghampiri Hyunsuk yang hanya berdiri diam di depan cermin tanpa ekspresi.

Sejak semalam ia tidak bisa tidur, kepalanya berisik sekali. Semua yang sudah ia lupakan tiba-tiba muncul di kepalanya membuat Hyunsuk hampir melakukan hal bodoh.

Ia hampir meminum sebotol pil tidur karena berpikir keesokan nya ia harus siap sekali sejak pagi, tapi kalau saja semalam Hyunsuk melakukan itu. Mungkin hari ini ia akan berada di rumah sakit karena overdosis obat tidur.

Hari ini adalah hari bahagianya dengan Haruto, tapi entah kenapa Hyunsuk merasa gelisah sekali. Sejak pertemuan tidak sengaja dengan Jihoon beberapa waktu lalu dan putra kecil nya.

Putra kecil yang Hyunsuk sendiri tahu bagaimana Jihoon sangat menjaga anak kedua nya itu, Hyunsuk seperti di buat linglung.

Jihoon selalu muncul di dalam mimpi nya, mengatakan kalau Jihoon mencintai Hyunsuk.

Boleh kah Hyunsuk percaya? Boleh tapi Hyunsuk tidak boleh putar balik untuk mengejar Jihoon karena hidup mereka kini sudah lain.

Ada seseorang yang sangat mencintai Hyunsuk sekarang dan Hyunsuk yakin Jihoon pun begitu, ada seseorang yang mencintai Jihoon dan kedua putra kecilnya.

Hyunsuk menghela nafasnya panjang sambil menatap kotak cincin yang nanti akan di bawa sang mamah pada saat acara itu.

Ia yakin akan bertunangan dengan Haruto, sangat yakin sebelum sang mamah menceritakan kalau ia bertemu Jihoon dan sebelum dirinya sendiri bertemu Jihoon.

Di kepalanya di penuhi pertanyaan-pertanyaan tentang apakah ia benar-benar mencintai Haruto juga.

"Hyunsuk.." panggil sang mama pelan dan Hyunsuk menatap pantulan sang mamah dari kaca seluruh badan yang ada di hadapannya.

"Ayo sudah waktunya."

Sang mamah berdiri di sebelah Hyunsuk dan mengulurkan tangan kanannya agar di terima oleh putra tunggal nya.

Hyunsuk menatap telapak tangan sang mamah dengan tatapan kosong lalu meraihnya, membuat sang mamah tersenyum.

Hyunsuk kembali harus meyakinkan dirinya, yang ia lakukan hari ini benar. Harus benar kan? Hubungan panjang nya dengan Haruto harus berakhir indah seperti ini kan.

Setelah rasa sakit yang ia derita sejak dulu dan yang bahkan ia simpan sendiri sampai akhir membuat dirinya mati rasa.

.

.

Hyunsuk bisa melihat Haruto berdiri dengan jas hitamnya di depan sana sambil tersenyum senang dengan pipi memerah,  bersama dengan sang ayah yang terlihat ikut bahagia juga.

Putra yang ia jaga sendiri karena sang istri harus pergi meninggalkan nya, kini sudah dewasa dan akan melepas masa sendiri nya.

Senyum Haruto semakin lebar disaat matanya tidak sengaja bersitatap dengan Hyunsuk yang muncul bersama dengan sang mamah.

Haruto yakin sekali dengan pilihan hati nya kali ini, Haruto benar-benar mencintai Hyunsuk.

Mencintai Hyunsuk dengan segala masalah masa lalu yang selalu menghantui Hyunsuk.

My Story (Harusuk Hoonsuk) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang