30

653 94 15
                                    

"iya mah, aku sudah di bandara."

Hyunsuk melihat sekitar dan menghela nafas pelan kala tak menemukan seseorang yang ia cari.

'kenapa baru kembali setelah 4 tahun eum? Kau tidak rindu pada mama?'

Hyunsuk kembali menghela nafasnya mendengar gerutuan sang mamah di seberang sana.

Hyunsuk baru kembali setelah bekerja di luar negeri atas saran sang mamah dan keinginan nya sendiri sebenarnya.

Tapi sang mamah marah karena Hyunsuk tidak pernah pulang sama sekali setelah menginjakkan kaki di Thailand.

"Tapi kan sekarang aku sudah pulang, Haruto belum sampai tapi." Jawab Hyunsuk dan terdengar helaan nafas dari sang mamah.

'haruto masih disini, dia meminta mu naik taksi karena kesal juga.'

Hyunsuk mengerang tidak terima, padahal semalam Haruto janji akan menjemput nya di bandara saat ia pulang.

"Ck.. bocah menyebalkan." Gerutu Hyunsuk.

'naik taksi nanti ongkos nya di bayarkan oleh Haruto.'

"Mau nya di jemput Haruto."

'manja sekali.'

"Mamah ah."

Sang mama mematikan sambungan telepon mereka membuat Hyunsuk hampir kesal tapi mengingat ini mama nya, Hyunsuk mengurungkan niat itu.

Hyunsuk benar-benar naik taksi, mengabaikan panggilan Haruto di ponselnya.

Ia menikmati pemandangan sore yang sudah lama sekali tidak ia lihat.

Terlalu asik bekerja sampai lupa kalau ada sang mama dan Haruto, yang menunggu Hyunsuk untuk pulang.

"Ahh rasanya sudah lama sekali." Gumam nya.

Senyum tak lepas dari bibir tipis Hyunsuk, mungkin kalau Haruto tidak mengatakan ia ingin menikahi Hyunsuk lalu mengancam.

Mungkin Hyunsuk masih berada di Thailand dan tidak memikirkan pulang sama sekali.

Karena akan sangat merepotkan kalau Haruto datang ke Thailand bersama keluarga besarnya, lalu mama Hyunsuk.

"Seperti nya aku baru pergi sebentar, tapi kenapa banyak yang berubah?" Gumam Hyunsuk lagi.

.

.

Hyunsuk memicingkan matanya kesal melihat Haruto sudah duduk diruang tamu lantai dua dengan santainya.

Setelah mengingkari janji untuk menjemput Hyunsuk, Haruto muncul seperti tanpa rasa bersalah di rumah mama Hyunsuk.

"Kau dilarang datang." Ucap Hyunsuk membuat Haruto menoleh sambil tersenyum manis seperti biasa.

"Maaf."

"Kau kan sudah janji menjemputku." Ucap Hyunsuk kesal dan Haruto malah tertawa pelan.

Wajah kesal Hyunsuk itu adalah kesenangan nya dan Haruto merindukan itu.

Sudah dua tahun tidak bertemu membuat Haruto hampir lupa wajah kesal kekasih nya.

"Tadi harus meeting bersama mama, kau tau kan. Mama baru saja investasi di perusahaan ku?" Hyunsuk mendesah seperti tidak terima alasan dan Haruto kembali terkekeh.

"Ih tertawa terus." Gerutu Hyunsuk kesal.

"Aku senang, akhirnya aku bisa melihat mu lagi." Hyunsuk mengerucutkan bibirnya kesal tapi Haruto tetap tersenyum.

Setelah Hyunsuk pindah negara, Haruto rajin mendatangi Hyunsuk sebulan sekali selama dua tahun, tapi setelah itu. Haruto sibuk.

Bahkan membalas pesan Hyunsuk saja kalau sempat dan hampir membuat mereka renggang.

My Story (Harusuk Hoonsuk) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang