21

1K 171 22
                                    

Haruto menatap Junkyu yang muncul di depan pintu rumah sang kekasih.

Junkyu tersenyum miris melihat Haruto menatap nya lekat tanpa ekspresi, Junkyu sadar mungkin Haruto kesal.

Tapi kejadian semalam itu di luar kuasa Junkyu.

Junkyu sama sekali tidak tahu kalau Jihoon akan nekat bicara dengan Hyunsuk disaat Hyunsuk bahkan sudah datang bersama dengan kekasihnya.

"Hyunsuk ada ??" Tanya Junkyu hati-hati.

Haruto menarik nafasnya panjang lalu di hembuskan pelan menatap Junkyu lekat.

"Kalau aku katakan tidak, tidak mungkin juga karena ini rumah Hyunsuk hyung." Jawab Haruto membuat Junkyu menundukkan kepalanya dalam merasa bersalah.

Jihoon yang melakukan kesalahan tapi Junkyu yang malu.

Junkyu bingung dimana lekat otak Jihoon saat bicara pada Hyunsuk dan sukses membuat Hyunsuk menangis di hadapan mereka.

"Kau ingin bicara apa ? Biar nanti aku sampaikan." Jelas Haruto membuat Junkyu menatap lekat Haruto dengan tatapan sedih nya.

Junkyu butuh melihat keadaan Hyunsuk dan meminta maaf.

Seharusnya Junkyu tidak meminta Hyunsuk untuk datang, tapi Junkyu benar-benar ingin mereka berempat kembali bisa bersama sebagai sahabat.

Terlepas dari berbagai masalah yang menimpa mereka kemarin-kemarin.

Junkyu sangat merindukan sosok Hyunsuk yang seperti dulu, terbuka dan sangat ceria.

"Aku ingin bicara pada Hyunsuk, boleh tidak ?" Tanya Junkyu takut-takut.

"Tidak." Jawab Haruto mantap membuat Junkyu mengatup kedua bibir tidak bisa bicara lagi.

Jika seperti ini, kemungkinan terburuknya Hyunsuk akan dilarang bertemu dengan Junkyu lagi oleh sang kekasih.

"Haruto aku mohon."

"Sungguh Hyung, aku sama sekali tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Hyunsuk hyung, termasuk kau.." jelas Haruto lagi membuat Junkyu menelan ludahnya pelan.

"Aku sudah jauh-jauh datang." Ucap Junkyu lagi membuat Haruto tidak tergerak sama sekali.

Bahkan ekspresi wajahnya sama sekali tidak berubah, tetap dingin dan tidak mau tahu apa yang Junkyu lalui untuk sampai rumah Hyunsuk.

"Bukan urusanku." Jawab Haruto dingin.

Junkyu menahan nafasnya lalu menundukkan kepalanya tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Haruto sedang membantu Hyunsuk agar tidak kembali sakit hati walaupun sebenarnya Haruto sendiri tidak yakin jika ia melakukan sesuatu yang benar.

Haruto membulatkan matanya kaget saat Junkyu berlutut di hadapan Haruto sambil menundukkan kepalanya dalam tidak menatap kearah Haruto.

"Junkyu hyung ?" Panggil Haruto keras membuat Junkyu tidak bergeming.

Haruto menghela nafasnya keras lalu menyejajarkan badannya pada Junkyu yang menahan tangisnya dan membantu Junkyu untuk bangun.

"Kau kan sedang hamil besar hyung." Ucap Haruto membuat Junkyu masih menundukkan kepalanya.

"Aku ingin bicara dengan Hyunsuk." Gumam Junkyu yang masih di dengar jelas oleh Haruto.

Haruto menghela nafas nya pelan lalu menuntun Junkyu untuk masuk kedalam rumah Hyunsuk dan mendudukkan Junkyu di sofa.

"Hyunsuk Hyung sedang demam dan belum bangun." Jelas Haruto membuat Junkyu akhirnya mendongakkan kepalanya menatap Haruto yang berdiri di hadapannya.

My Story (Harusuk Hoonsuk) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang