09

1.3K 221 18
                                    

"Choi Hyunsuk."

Hyunsuk menoleh mendapati Yoonbin muncul dengan segelas coklat panas di tangannya karena aromanya menyebar luas ke seluruh penjuru kantor.

"Aku sudah meletakkan nya di meja kerja mu." Jawab Hyunsuk malas.

Hari ini Hyunsuk mengantuk sekali.

Semalam ia tidak tahu tidur jam berapa karena jam setengah dua dini hari saja ia masih sibuk mengecek proposal yang ia buat dan pdv yang di kirimkan Yoonbin.

"Iya aku sudah terima." Hyunsuk bisa melihat senyum Yoonbin melebar sempurna dari pantulan monitor komputer nya yang belum Hyunsuk nyalakan.

Rasanya Hyunsuk benar-benar ingin tidur seharian penuh karena lelah nya.

"Waah ponsel baru ?"

Hyunsuk menatap ponsel ungu nya yang tergeletak disana, Hyunsuk menganggukkan dan Yoonbin berwah ria karena itu ponsel keluaran terbaru.

Mungkin baru satu bulan yang lalu rilis.

"Ya memang sudah waktunya ponsel butut mu itu istirahat." Hyunsuk mendecak pelan dan Yoonbin tertawa.

Ponselnya marah yang benar-benar marah.

Pagi harinya ponselnya tidak bisa menyala lagi membuat Hyunsuk kebingungan sendiri, semua gara-gara Yoonbin yang mengatai ponsel nya buntut.

"Butut pun aku sayang." Gumam Hyunsuk melihat ponsel lama nya sedang ia charger.

Masih berusaha karena Hyunsuk sayang sekali pada ponsel itu, ponsel yang menemani nya saat kuliah.

"Sekali-kali lah memanjakan diri sendiri." Ucap Yoonbin sambil memposisikan dirinya di sebelah Hyunsuk.

Duduk di kursi yang ada di sebelah Hyunsuk membuat Hyunsuk mendecak pelan.

"Aku harus menghidupi ibu ku." Jawab Hyunsuk membuat Yoonbin memusatkan tatapannya pada Hyunsuk yang mulai menyalakan komputer nya.

"Setau ku ayah mu dulu punya perusahaan." Hyunsuk menoleh lalu mengangguk pelan.

"Ibu ku yang melanjutkan nya."

Tatapan sedih Yoonbin berubah kesal membuat Hyunsuk melirik sebentar.

"Ibu mu pemilik perusahaan, jadi buat apa di hidupi." Ucap Yoonbin kesal membuat Hyunsuk tertawa pelan.

"Adakala nya seorang anak ingin membelikan barang mahal untuk ibunya, aku pun begitu.. walaupun ibuku bisa membeli nya sendiri." Jelas Hyunsuk membuat Yoonbin menarik nafasnya panjang.

"Baiklah, baiklah."

Hyunsuk mulai fokus pada monitor yang ada di hadapannya tapi Yoonbin tidak juga pergi dari sebelah nya.

"Kau sebenarnya ingin bicara apa ?"

Yoonbin menelan ludahnya pelan lalu tertawa pelan sambil menopang dagunya di meja Hyunsuk.

"Akhir pekan ini kau sibuk ?"

Hyunsuk melirik lalu mengangguk kepalanya pelan membuat Yoonbin mendesah kecewa, padahal Yoonbin ingin menghabiskan waktu bersama para sahabat nya lagi.

Hitung-hitung reuni kecil-kecil an di rumahnya.

"Aku ada kencan."

"Eh ? Serius."

Hyunsuk mendorong wajah Yoonbin pelan karena terlalu dekat dengan telinganya membuat Yoonbin mendecak kesal.

Hyunsuk ada janji dengan Byunggon dan itu sudah di rencanakan satu bulan yang lalu, jadi tidak mungkin sekali kalau Hyunsuk membatalkan nya begitu saja.

My Story (Harusuk Hoonsuk) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang