34

628 72 14
                                    

Hyunsuk tersenyum dan nyaris tertawa melihat pemandangan di hadapan nya sekarang.

Ia menertawakan dirinya sendiri.

Benar.

Poros hidupnya tidak akan pernah jauh dari seorang Park Jihoon.

Ia sedang berada di sebuah cafe, cafe lucu yang bersebrangan dengan butik tempat dirinya dan Haruto berjanji akan bertemu.

Tapi di hadapannya ada Jihoon dengan seorang anak kecil yang seusia Doyoung tapi bukan Doyoung, mungkin putra keduanya dengan mata membulat kaget tidak percaya.

Hyunsuk ada di hadapannya.

Begitu juga Hyunsuk, ia tidak percaya Jihoon ada di hadapannya dengan kaos polo biru laut dan kacamata bertengger di hidungnya.

Putra kecilnya pun memakai polo berwarna senada membuat nya lucu sekali .

"Hyunsuk..?" Panggil Jihoon pelan dan takut-takut.

Jihoon takut yang ada di hadapannya hanya seseorang yang mirip dengan Hyunsuk.

Saking ingin bertemu nya, Jihoon sempat memimpikan Hyunsuk beberapa kali dan bicara meluruskan semuanya dalam mimpi. Iya hanya dalam mimpi.

Karena pada kenyataannya Jihoon sebenarnya tidak berani menunjukkan muka lagi di hadapan Hyunsuk, Jihoon merasa sudah sangat kehilangan muka dan harga dirinya kalau berhadapan dengan Hyunsuk.

"Ya.. hai ji." Sapa Hyunsuk balik dengan senyuman sama manisnya seperti dulu.

Mata Jihoon berkaca-kaca mendengar suara Hyunsuk yang begitu ia rindukan.

Jihoon tersenyum sendu membuat Hyunsuk hanya bisa menarik nafasnya berkali-kali. Ia bingung harus bagaimana.

"Choi Hyunsuk?" Panggil Jihoon lagi kali ini lebih lirih dengan mata semakin berkaca-kaca.

Bayang-bayang semasa sekolah mereka saat mereka bersama berputar sempurna sekali di kepala Jihoon.

Tapi saat menatap lekat Hyunsuk, bayangan pertengkaran hebat mereka yang membuat Hyunsuk kembali pergi dari sisi nya berputar.

Jihoon merasa bodoh sekali.

"Aku merindukanmu..."

Kalimat lirih dengan genangan air mata di kelopak mata Jihoon terdengar di telinga Hyunsuk membuat Hyunsuk terdiam kaku.

Semua kalimat yang ingin ia katakan hilang entah kemana membuat nya hanya bisa terdiam menatap Jihoon lekat.

Menatap Jihoon dengan wajah memerah berusaha menahan tangisnya agar tidak terlalu keras, menggenggam erat tangan putra kecilnya dan berusaha untuk tersenyum lebar melihat sahabat semasa sekolahnya.

Dan Hyunsuk hanya diam bergeming bingung harus bereaksi seperti apa.

Bertemu dengan Jihoon tidak ada dalam agenda nya, membuat Hyunsuk kaget sendiri.

Apa yang harus Hyunsuk lakukan jika tiba-tiba bertemu dengan Jihoon? Hyunsuk belum memikirkan apa jawabannya tapi semesta sudah mempertemukan mereka.

"Iya ji..."

.

.

Hyunsuk menghela nafasnya panjang sekali.

Setelah pulang dari cafe.

Ia bicara sebentar dengan Jihoon karena Jihoon harus mengantar putra kecil nya, Keiju yang sudah memasuki usia sekolah.

Mereka tidak banyak bicara, hanya diam saling memandang satu sama lain seakan bicara dari hati ke hati.

My Story (Harusuk Hoonsuk) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang