HAPPY READING
Vellyn dan Varez sudah berada dirumah mereka berdua. Suasana sangatlah mencanggungkan.
"Varez ..." panggil Vellyn dengan sangat pelan.
Varez menoleh sekilas. "pacar lo? gua gak masalah kalo semisal lo ketemuan pacar lo, tapi setidaknya jangan bohong sama gua."
Vellyn menundukkan kepalanya. "dia bukan pacar gue Varez ..." lirihnya sembari menatap sendu laki-laki yang ada dihadapannya.
"gebetan?" tanya Varez dengan menaikkan sebelah alisnya. "gua ke kamar dulu, urusan bahan masak, besok gua temenin." lanjutnya berbicara.
"VAREZ!! LO SALAH PAHAM!!" kata Vellyn dengan berteriak.
Namun, Varez tidak mengubrisnya, melainkan ia tetap berjalan menuju kamarnya. "(bangsat, gua kenapa?)"
Vellyn berlari menyusul Varez yang pergi ke kamarnya. "Varez, gue minta maaf" ucap Vellyn dengan menatap wajah Varez.
"(kenapa lo bener-bener kaya Riri, Vell?)"
Mata Vellyn berkaca-kaca. "dia bukan pacar atau gebetan gue, dia mantan gue waktu smp, Varez ..."
Varez menoleh dan menatap lekat wajah Vellyn. "gak perlu bohong,"
Vellyn menggeleng cepat. "gue gak bohong, gue beneran... lo cemburu?" tanya Vellyn dengan menatap Varez dalam.
"gua cuman gak suka, orang yang udah jadi milik gua disentuh sama orang lain."
Varez berucap dengan mendekap tubuh kecil Vellyn. "jangan nangis, gua gak suka liat cewe nangis." ujar Varez dengan mengusap pelan rambut lurus Vellyn.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Mata cantik Vellyn sudah sangat merah, ia menahan tangisnya agar tidak turun dihadapan Varez.
Didalam dekapan Varez, Vellyn tak bisa menahan tangisnya. Ia menangis sejadi-jadinya.
Nyaman? itu yang Vellyn rasakan saat ini, begitu juga dengan Varez. Ntah kenapa, keduanya seperti mempunyai ikatan batin dari dulu.
"Nathan kangen, Riri..." lirih Varez yang terdengar oleh Vellyn.
"Riri juga kangen, Nathan ..." lirih Vellyn yang terdengar pula oleh Varez.
Keduanya tidak sadar mengatakan rindu satu sama lain, dengan nama panggilan dari sahabat kecilnya dulu.
Varez melepaskan dekapannya. "sorry, pelukan lo kaya Riri, Vell, maaf .."
Vellyn tersenyum. "gapapa, pelukan lo juga kaya Nathan, Varez ..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Valyn life's
Novela Juvenilperjodohan yang Vellyn duga itu kesengsaraan ini malah sebaliknya, yaitu munculnya KEBAHAGIAAN. ⚠️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Bijaklah dalam membaca. DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA SAYA. "Vell gua kira perjodohan yang berasal dari keluarga...