Five

19.5K 1.7K 274
                                    

7 Tahun Kemudian

Seorang pemuda manis sedang asik menyiram tanaman sembari bersenandung. Tiba-tiba saja, seorang anak perempuan mendatanginya dengan terburu-buru.

"KAK NANA!"

Pemuda itu, Jaemin berbalik dengan tatapan bertanya. "Ada apa Yeseo?"

"Itu kak, kak Hiyyih jatuh dari tangga." Lapor Yeseo dengan panik.

Jaemin terkejut, ia meletakkan selang airnya. "Dimana Hiyyih?" ia mematikan keran, lalu masuk bersama Yeseo ke dalam panti.

"Ya ampun, Hiyyih." Jaemin mendatangi Hiyyih dengan khawatir.

"Kak Nana sakit...." Hiyyih memegangi lutut dan sikunya yang berdarah.

Jaemin menatap iba pada gadis kecil berusia 10 tahun itu. "Kamu kok bisa jatuh?"

"Maaf kak, tadi Dayeon sama Hiyyih rebutan mainan, terus gak sengaja dorong Hiyyih." Aku gadis 10 tahun bernama Kim Dayeon dengan sesal.

Jaemin menghela, "lain kali jangan rebutan mainan, mainnya harus gantian. Jangan main di tangga, kalau lagi di tangga harus perhatiin jalannya, biar gak jatuh, ya?" Ucap Jaemin yang di respon anggukkan oleh anak-anak panti di sekitarnya.

Walau belum dewasa, Jaemin dipercayai oleh Sana untuk menjaga anak-anak panti yang lain. Hal ini dikarenakan dirinya yang dekat dengan semua anak, Jaemin juga dicintai seluruh anak-anak panti, ia juga sangat bisa diandalkan.

"Udah jangan nangis, sini kakak obatin lukanya." Jaemin menoleh pada Dayeon, "Dayeon, boleh kak Nana minta tolong ambilin kotak P3K?"

Dayeon mengangguk, "bentar kak, Dayeon ambilin." Ia bergegas menuju kamarnya untuk mengambil kotak P3K. Di setiap kamar, kotak tersebut pasti ada.

Tak lama, Dayeon kembali dengan membawa kotak yang Jaemin pinta. "Ini kak."

Jaemin tersenyum, "makasih ya Dayeon." Ia kemudian mulai membersihkan luka Hiyyih, lalu mengobatinya. Di tiupnya luka pada lutut Hiyyih, "nah, udah. Bentar lagi sembuh. Jangan nangis lagi ya." Ucapnya, mengusap rambut Hiyyih.

"Makasih kak Nana, sayang kakak." Ucap Hiyyih.

Jaemin tersenyum lembut, senyum yang tak pernah berubah.

"Kak Nana, kak Kai pulangnya masih lama ya?" tanya Hiyyih. Ia memiliki satu kakak laki-laki yang sama-sama berada di panti asuhan, Hueningkai namanya.

Saat ini Kai sedang dibawa oleh Jun bersama anak-anak lain ke pusat kota. Sudah bisa ditebak apa yang dilakukan Jun pada mereka. Jun tidak pernah berubah, malahan semakin parah. Dia akan membawa pulang anak-anak mendekati sore.

Jaemin memiliki rasa takut yang cukup besar pada Jun. Pasalnya pria itu beberapa kali memperhatikannya dengan intens.

Ngomong-ngomong, Jaemin tidak lagi diminta ikut ke pusat kota. Ia sudah menginjak bangku kelas 2 SMA, usianya 17 tahun dan Jun tidak membiarkan anak remaja untuk ikut dengannya. Sementara Hueningkai, kakak Baihiyyih itu masih kelas 1 SMP, masih harus ikut.

"Kak lapar." Celetuk Dongpyo.

Jaemin menatap padanya. "Bentar lagi kita makan ya, tunggu teman-teman yang lain pulang."

"Tapi aku laper banget kak." Keluh Dongpyo.

"Aku juga laper kak." Keluh yang lain.

Jaemin berpikir sejenak. "Emm, kakak ada roti, tapi sedikit. Kalian mau berbagi? lumayan buat ganjel lapar."

Dongpyo dan anak itu mengangguk. Jaemin segera menuju kamarnya untuk mengambil roti yang tadi dibelinya sepulang sekolah.

Baru saja Jaemin keluar dari kamarnya, ia dikejutkan dengan suara gaduh di luar.

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang