Ten

20.4K 1.5K 584
                                    

Usia Nana di sini aku ubah jadi 17 tahun ya, kelas 2 SMA.
Udah aku revisi di part sebelumnya.

Ternyata aku salah perkiraan usia ಥ_ಥ

.
.

Part bikin emosi

Btw ini part lumayan panjang. Awas aja gak komen!

Kalau gak komen aku ngambek
.
.
.

"Pesankan aku tiket secepatnya! aku ingin cepat tiba di rumahku." Ucap Jaehyun dengan rahang mengeras.

"Baik tuan."

***

Tiga hari telah berlalu sejak kejadian pingsannya Jaemin. Kini, pemuda manis itu tengah memasak di dapur. Sejujurnya, ia merasa heran. Tiba-tiba saja Mark berkata agar ia cukup membersihkan seperempat dari lantai satu mansion dan memasak saja. Bahkan, pemuda beralis camar itu telah meminta seluruh pelayan kembali dari masa liburnya.

Jaemin menata makanan di atas meja makan, dibantu oleh dua orang pelayan. Setelah selesai, ia meminta kedua pelayan itu untuk memanggil keempat putera Jung untuk makan siang.

Kedua pelayan itu mengangguk, lalu segera beranjak memanggil Mark, Jeno, Sungchan, dan Jisung.

Tak lama kemudian, keempatnya telah tiba di meja makan.

"Makan dulu, sebelum pertunjukkan!" Seru Jeno.

"Emang pertunjukkannya kapan dah?" tanya Jisung.

"Gak tahu, yang pasti bentar lagi." Jawab Mark.

"Kalau gak hari ini ya besok, kalau gak besok ya lusa. Liat aja udah!" Sahut Jeno.

Percakapan mereka membuat Jaemin mengernyit. Pertunjukkan apa yang mereka maksud?

Sementara itu, Sungchan hanya diam saja.

Mereka berempat akhirnya makan bersama, sedangkan Jaemin berdiri di sisi meja. Tidak ada pelayan di sekitarnya. Mark sudah memperingatkan jika mereka sedang makan, ia hanya ingin Jaemin menjadi satu-satunya pelayan yang tersisa di ruang makan.

Jaemin dapat melihat para putera Jung itu makan dengan hikmat. Ia menghela napas lega, bersyukur saat saudara-saudaranya itu memakan masakannya dengan lahap utuk kesekian kalinya. Setidaknya walau mereka membencinya dan tak mau menerima keberadaannya, mereka mau menerima dan menikmati masakan yang dibuatnya dengan susah payah. Hal ini membuat Jaemin tersenyum tipis.

***

Malam hari di mansion Jung. Mark dan Jeno berada di studio musik. Sungchan berada di kamarnya, Jaemin pun begitu. Dan Jisung bermain game di teras.

Si bungsu tengah fokus dengan game yang dimainkannya. "Mati lo!" serunya pelan saat user miliknya membidik user lain di dalam game. "Yes!" serunya senang saat musuhnya mati. Ia kembali fokus. Namun, fokusnya kini teralih saat melihat sebuah mobil memasuki pekarangan mansion. Jisung terdiam melihatnya. Tapi tak lama kemudian, seringaian muncul di wajahnya begitu tahu siapa yang keluar dari dalam mobil itu.

Jung's

Papa beneran pulang!|

Sungchan

|Secepat itu ternyata

Jeno

|Siap-siap ngeliat pertunjukkan

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang