Three

20.3K 1.7K 326
                                    

Jaemin terdiam menatap Jeno dengan sedikit menunduk, tampak tak yakin.

Jeno yang kesal melihat Jaemin diam saja, menghentakkan kakinya. "Ayo cepetan! udah anak haram, telat mikir lagi."

"Ta- tapi Jeno, sepatu kamu warna putih..." Jaemin tentu saja ragu, bagaimana mungkin Jeno memintanya menyemir sepatu kets putih?

"Kalau aku bilang semir ya semir! mau uang tidak?!" bentak Jeno. "Cepat!"

Jaemin tersentak dengan bentakan Jeno. Pada akhirnya ia menurut, ia berjongkok di hadapan Jeno lalu mengeluarkan alat semirnya.

"Kamu yakin Jen?" tanya Eric, teman Jeno dengan ragu.

"Yakin lah, liat aja."

Jaemin meraih ujung kaki Jeno, diangkatnya kaki itu sedikit untuk mempermudah kegiatan menyemirnya.

"Kalau kayak gitu, aku yang pegel!" sentak Jeno. Ia lalu memindahkan kakinya ke atas pahanya Jaemin. Terlihat seperti ia menginjak paha anak manis itu.

Jaemin hanya diam saja, ia lanjut kegiatan menyemirnya.

"Sudah semua?"

Jeno menoleh ke samping, suara Jun terdengar mendekat. Jeno mengenal pria itu sebab diam-diam ia sering memergoki pria itu memerintah anak-anak panti.

Saat dilihatnya Jun mulai mendekat ke arahnya. Ia menendang Jaemin hingga tersungkur. "KAMU ITU BODOH APA GIMANA?! SEPATU AKU INI PUTIH! INI SEPATU MAHAL!"

Bentaknya keras mengalihkan perhatian orang-orang ke arah mereka terutama Jun. Pria itu mengenali Jaemin dan langsung berlari ke halte.

"Ada apa ini?" tanyanya. Di lihatnya sepatu putih Jeno yang terlukis bekas semir. Ia terkejut lantas menatap tajam pada Jaemin. "Kau!"

Jaemin menggeleng dengan takut.

Jun menarik Jaemin berdiri. Ia lalu menatap Jeno, "maafkan dia, dia masih baru bekerja."

"Alasan! aku tidak mau tahu! harus ganti rugi!" Jeno menatap tas selempang kecil berisi uang yang dipakai Jaemin. Ia dengan cepat merebut tas tersebut dan mengambil semua uang di dalamnya.

Jaemin panik, ia berusaha mengambil kembali uang tersebut dan berujung tersungkur karena dorongan Jeno.

"Ini masih kurang!" sungut Jeno sembari memperhatikan uang-uang tersebut. "Mana lusuh lagi, tapi tak papa, segini saja dulu."

"Sekali lagi maaf." Jun terus meminta maaf pada Jeno.

"Baiklah, sudah sana pergi!"

Jun kembali menarik Jaemin. Diseretnya bocah manis itu dengan kasar. Jaemin sempat mengambil peralatan semirnya. Jaemin dan Jun menyebrang jalan, bertepatan dengan Sungchan yang baru keluar dari dalam salah satu toko dan hendak menyebrang.

Sungchan menatap terkejut sekaligus heran melihat Jaemin yang diseret Jun. Jaemin menatap Sungchan panik. Ia berusaha melepas genggaman tangan Jun. Dengan tarikan kuat, ia berhasil melepaskan diri dari Jun walau sedikit terhuyung. Ia lantas berlari cepat ke arah Sungchan.

"Sungchan!" Jaemin mendorong Sungchan hingga keduanya terjatuh di tepi jalan, bertepatan dengan mobil yang berlaju cepat hampir menyerempet keduanya.

Keduanya meringis, Jaemin segera bangkit dan membantu Sungchan untuk berdiri.

"Lepasin!" sentak Sungchan.

Jaemin menunduk, "ma- maaf, tadi kamu hampir keserempet."

Sungchan menatap Jaemin dengan tatapan sulit diartikan sembari membersihkan pakaiannya dari debu.

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang