Seven

19.9K 1.6K 298
                                    

Jaemin menunduk dengan kedua tangannya yang saling menggenggam dengan erat.

Saat ini, ia tengah berdiri di dekat sofa dimana Jaehyun duduk menghadap keempat puteranya yang lain.

Tatapan sinis itu tak henti-hentinya dilemparkan padanya. Jaemin benar-benar gugup sekaligus takut dibuatnya.

"Kami tidak suka papa membawanya kemari." Dengus Jisung sembari melirik Jaemin dengan sinis.

"Suka tidak suka kalian harus bisa menerimanya! Jaemin saudara kalian, darah daging papa. Lagipula ini rumah papa, dan papa lah yang berhak mengatur siapa saja yang tinggal di rumah ini!" tegas Jaehyun, menatap pada Mark, Jeno, Sungchan dan Jisung.

"Papa kenapa bawa dia balik? Jeno pengen tau alasannya, ya barang kali kita bisa respect gitu sama dia." tanya Jeno, ia melirik Jaemin dengan datar.

Jaehyun melirik Jaemin sejenak. Lantas ia menghela, "saudara kalian... suami pemilik asuhan hampir memperkosanya, Jaemin dilecehkan."

Tubuh Jaemin bergetar mendengar ucapan Jaehyun. Ucapan Jaehyun membuatnya kembali teringat dengan Jun dan perbuatan bejatnya. Jaemin ingin menangis rasanya.

Keempat saudara Jaemin terkejut. Mereka menatap Jaemin tak percaya.

"Wow." gumam Mark, entah kenapa tatapannya terlihat sedikit merendahkan.

"Apa ayah yakin itu pelecehan? bagaimana jika sebenarnya dia lah yang menggoda suami pemilik panti." Ucap Jisung dengan tatapan jijiknya pada Jaemin.

"Benar, bagaimana jika dia sebenarnya menjalang? anak seorang jalang akan menjadi jalang juga." Sahut Jeno dengan tatapan sinisnya pada Jaemin.

"JUNG JENO!"

PLAK

Semua terkejut saat Jaehyun bangkit lalu menampar Jeno. Kepala Jeno tertoleh ke samping. Jaemin menutup mulutnya karena terkejut.

"Jaga mulut kamu Jeno! papa gak pernah ngajarin kamu ngomong seenaknya kayak gitu!" ucap Jaehyun.

Tangan Jeno terkepal, ia menggeram sebelum berbalik pergi menuju lantai atas.

"Papa apa-apaan?! papa nampar adik aku demi ngebela jalang papa sama anaknya?!" Mark berkata dengan geram. Semakin besar saja perasaan bencinya untuk Jaemin.

"Sudah! kembali ke kamar kalian! papa sudah memutuskan bahwa Jaemin akan tinggal di sini! suka tidak suka, kalian tidak boleh membantah!" tegas Jaehyun.

Mark dengan geram langsung berbalik kembali ke kamarnya. Jisung mendengus kesal, ia melempar tatapan membunuh pada Jaemin sebelum mengikuti langkah Mark. Sementara itu, Sungchan menatap Jaemin tanpa ekspresi. Tapi, kemudian ia mengikuti langkah kakak dan adiknya.

Jaehyun menghela, putera-puteranya itu benar-benar keterlaluan. Tapi mengingat semua hal yang terjadi karena ulahnya, ia memakluminya.

"Papa, kalau mereka gak suka, Nana gak papa kok balik ke panti lagi." Jaemin membuka suaranya.

Jaehyun berbalik menatap satu-satunya putera subsimisifnya itu.  Ia mendekat lalu memegang kedua bahu Jadmin. "Nana, papa udah bilang, ini rumah papa. Papa yang berhak mengatur siapapun yang tinggal di sini, dan papa mau kamu tinggal di sini, sama papa. Papa gak mau jauh dari Nana lagi."

Jaemin terisak, ia langsung menghambur memeluk Jaehyun. "Hiks... papa, maaf..."

Jaehyun membalas pelukan Jaemin sembari mengusap punggung sang anak. "Hey, Nana sayang, putera manis papa. Kenapa minta maaf? Nana gak salah, papa yang salah, papa bakal bilang ke mereka supaya gak macam-macam sama Nana. Nana tenang aja."

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang