Dibenci oleh para saudaranya mengharuskan Jaemin menjadi pribadi yang kuat.
Tapi, akankah ia tetap kuat jika terus dilecehkan oleh saudaranya sendiri dan orang-orang disekitarnya? terlebih salah satu dari mereka menginginkannya.
Warning! BxB
🔞
Hars...
Suatu siang di sebuah universitas ternama di negeri Cina. Seorang pemuda tampan keluar dari dalam kelasnya dengan wajah dingin. Kelasnya baru saja selesai dan butuh waktu sekitar dua jam lagi untuk kelas selanjutnya. Pemuda itu memasang earphone ditelinganya.
Hal ini sebenarnya ciri khas dari seorang Jung Jisung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah dingin dengan earphone di telinga. Ia jarang senyum. Hanya sesekali saja, misalnya saat berpapasan dengan dosen, atau saat bersama dengan sahabat baiknya.
Puk
Satu tepukan mendarat di bahu sebelah kanan Jisung. Pemuda itu lantas menoleh.
"Nih, gantungan tas lo jatuh." Seorang pemuda berkulit pucat menyerahkan sebuah gantungan tas berbentuk kelinci pada Jisung.
Jisung melepas satu earphonenya. Ia lantas mengambil gantungan kunci tersebut. "Thanks."
"Ur well. Btw, lo dengerin apa tuh?" tanya pemuda pucat itu.
"Lagu, emang apalagi?"
Pemuda berkulit pucat itu bernama Zhong Chenle. Satu-satunya sahabat yang dimiliki Jisung sekaligus cucu pemilik Universitas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh... Lo mau kemana?" tanya Chenle.
"Taman, mau ikut?"
"Mau-mau! sekalian gue mau ngerjain tugas di sana. Bantuin ya?"
"Siap." Ucap Jisung dengan senyum tipisnya.
Sesampainya di taman kampus, Jisung dan Chenle mengambil duduk di bangku taman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
