Thirty Two

15.4K 1.1K 72
                                    

Jaemin mengecek jam di tangannya. Saat ini ia telah berada di cafe tempat ia berjanji bertemu dengan Sanha. Namun, pemuda itu belum terlihat.

Senyum Jaemin mengembang. Di depan pintu cafe, Sanha terlihat mencari-cari keberadaannya. Ia pun melambaikan tangannya pada Sanha. Pemuda yang mengetahui keberadaannya itu lantas mendekat.

"Maaf telat Jaem, gue ada urusan mendadak tadi." Ucap Sanha dengan wajah sesal.

Jaemin menggeleng. "Nggak papa kok, cuma beberapa menit doang. Kamu masih mending daripada teman-teman aku." Ucapnya mengingat bagaimana ngaretnya Haechan, Renjun, Somi, dan Ryujin.

Sanha terkekeh. "Lo udah pesan gak?" tanyanya.

"Belum, aku nunggu kamu." Jawab Jaemin.

"Yaudah, pesan aja dulu. Nanti kita makan sambil ngobrol." Ucap Sanha.

Jaemin mengangguk setuju.

Sanha memanggil pelayan, lalu memberitahu pesanan mereka.

"Tiramisu sama Lemon Tea. Jaem, lo apa?" Tanya Sanha pada Jaemin usai mengatakan pesanannya.

"Aku cheesecake aja satu sama americano, 2 shoot aja." Ucap Jaemin.

Si pelayan pun pamit untuk menyiapkan pesanan mereka.

"Lo kuat ngopi Jaem? 2 shoot loh itu." Ucap Sanha.

"Iya, dulu malah lebih dari 2 shoot. Delapan shoot."

Ucapan Jaemin membuat kedua mata Sanha melebar. "Serius? apa gak sakit?"

"Sakit sih, tapi enak." Ucap Jaemin diakhiri cengirannya.

Keduanya lanjut mengobrol bahkan setelah pesanan mereka datang.

"Oh iya, aku boleh nanya gak? kenapa kamu bisa minta maaf dengan mudah?" Tanya Jaemin disela menikmati cheesecake nya.

"Simpel, lo gak salah tapi Chaerin. Gue sadar kalau gue terlalu dibutain sama cinta gue ke dia." Jawab Sanha.

Jaemin mengangguk paham tanpa menaruh curiga sedikitpun.

***

"Gue anterin yuk!" Ucap Sanha.

Jaemin menggeleng, "nggak usah. Aku dijemput kok."

Sanha berdecak kecil. Ia lupa meminta pemuda manis itu agar tidak perlu jemputan. Jika begini rencananya tidak akan lancar.

"Gue gak enak sama lo kalau gitu. Gue ngajak lo ketemuan tapi lo malah pulang sendiri." Ucap Sanha.

Jaemin mengernyit, "kenapa gitu? justru aku yang gak enak kalau harus ngerepotin kamu."

Sanha tersenyum, "gue gak akan ngerasa direpotin sama lo kok Jaem."

Suasana mendadak akward.

Merasa tidak enak, Jaemin pun akhirnya menerima tawaran Sanha. "Yaudah, aku mau diantar pulang sama kamu. Bentar ya aku ngabarin jemputan aku dulu." Ucapnya sebelum mengabari pak Haechul.

Sanha tersenyum miring yang sayangnya tidak dapat dilihat Jaemin.

'Kena lo Jaemin.'

***

"Jaemin kemana?" tanya Jeno pada Nayeon di rumahnya.

"Tuan muda Jaemin berkata bahwa dirinya pergi bertemu teman, Tuan muda." Jawab Nayeon dengan kepala tertunduk.

Kening Jeno mengernyit. "Teman yang mana?"

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang