Thirty One

16.1K 1.2K 105
                                    

Jisung tak langsung menjawab pertanyaan Sungchan. Sejujurnya belakangan ini ia kebingungan dengan sikap Jeno pada Jaemin. Bahkan saat itu ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Jeno menghajar Sanha yang dengan sengaja melempar bola basket ke arah Jaemin.

Bukannya kakaknya itu sangat membenci Jaemin? lalu mengapa ia perduli? Jisung masih mengingat bagaimana perubahan wajah Jeno ketika dirinya menyebutkan nama Jaemin tadi.

"Kayak ada something, tapi masa iya sih? apalagi ini kak Jeno." Ucap Jisung.

"Emang kenapa sama kak Jeno?"

"Ya kakak tahu lah gimana bencinya kak Jeno ke kak Na. Bahkan selama ini yang ngerencanain hal-hal buruk buat kak Na itu kan kak Jeno. Kayak gak mungkin banget kalau kak Jeno ada something ke kak Na." Ucap Jisung meragu.

"Gak ada yang gak mungkin, Ji. Lo tahu, gue belakangan ini curiga sama kak Jeno. Dia kayak perhatian banget ke Jaemin." Ucap Sungchan.

"Kalau gitu Ji mau nanya deh. Menurut kakak, perhatian kak Jeno ke kak Na itu tulus atau kak Jeno punya rencana tersembunyi di balik itu?"

Sungchan terdiam. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Jisung karena dia pun tidak bisa menebak pikiran seorang Jung Jeno.

"Tapi Ji harap kak Jeno beneran tulus, karena kalau nggak dan ada niat buruk buat kak Na, Ji gak akan diam aja." Ucap Jisung dengan dingin.

Sungchan menatap takjub pada Jisung. "Lo kayaknya mulai sayang sama Jaemin."

"Kan Ji tadi udah bilang. Lagian kak Na gak berhak dapat perlakuan buruk. Dia baik dan Ji benar-benar nyesel udah jahat sama kak Na."

"Terus atas kepergian mama, lo gak nyalahin dia lagi?"

Jisung menghela napasnya. "Ji pikir kita udah cukup dewasa untuk ngebedain mana takdir dan mana pembunuhan." Ucapan Jisung membuat Sungchan terdiam. "Ji sekarang sadar banget, mau kak Na ada atau gak, mama tetap bakalan pergi karena itu udah takdirnya. Takdir yang gak akan bisa diubah."

Sungchan sempat terdiam, lalu kembali bertanya.

"Lo yakin nih udah sayang sama Jaemin?" tanyanya. "Yakin gak bakal nyakitin dia lagi? hari ini apa lo berbuat sesuatu ke dia?"

Jisung sempat terdiam sebelum berkata dengan pelan. "Tadi Ji ada masukin obat perangsang ke minuman yang Ji kasih ke kak Na."

Sungchan melotot, ia seketika berdiri dari duduknya dan menghampiri Jisung.

"Lo ngelakuin itu sama Jaemin?!" Sungchan sedikit membentak.

Jisung menggeleng ribut. "Nggak! Ji niatnya emang gitu. Tapi gak jadi karena Ji gak bisa."

Sungchan menghela napas lega. Tapi kemudian ia bertanya, "terus gimana sama Jaemin sekarang?"

"Jadinya sama kak Jeno."

Sungchan mendengus. "Kak Jeno lagi?"

"Ya gimana lagi, cuma kak Jeno yang kebetulan mau nolongin kak Na. Toh juga Ji tahu kalau itu bukan pertama kalinya kak Jen nidurin kak Na."

"Jangan bilang lo naruh kamera juga di kamar Jaemin?"

"Iya, Ji ada naruh kamera di sana. Tapi untuk tahu kalau kak Jen nidurin kak Na itu dari percakapan kak Sungchan sama kak Mark kemarin."

Kedua alis Sungchan menyatu. "Lo nguping?"

"Nggak sengaja."

Sungchan lalu menghela napas kasar. Sejujurnya hatinya kian menyesak mendengar sang kakak lagi-lagi tidur dengan saudara tirinya itu.

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang