Fifteen

16.6K 1.4K 170
                                    

Jaemin terkejut sembari memegangi pipinya ketika Jeno melayangkan pukulan pada rahangnya. Ia langsung menoleh pada Jeno dengan alis tertaut. "Kamu apa-apaan Jen?" tanya nya.

Jeno mencengkram rahang Jaemin. "Lo udah permaluin gue tadi, sialan!" ucapnya dengan geram. Ia tidak suka dengan Jaemin yang menceramahinya ketika di kantin tadi.

"Kapan aku permaluin kamu? bukannya kamu yang permaluin aku?" balas Jaemin.

Buagh

Satu pukulan mengenai sisi lain rahang Jaemin. Merasa sakit hati, Jaemin melayangkan tangannya berniat membalas pukulan Jeno. Namun, Jeno dengan cepat menangkapnya.

"Mau coba ngelawan? yakin lo bisa?" tanya Jeno dengan nada remeh.

Jaemin mendengus pelan. Tentu saja dirinya yang sejak kecil hanya biasa berkeliling, berjualan, dan menjaga anak panti bukanlah tandingan bagi putra-putra Jung yang sejak kecil rutin ke tempat gym dan mempelajari berbagai ilmu beladiri.

Jaemin jelas kalah dalam hal fisik.

Jeno menatap Jaemin dengan seringainya. "Oke, kalau lo yakin ayo lawan gue!"

Jeno bersiap memasang kuda-kudanya. Sedangkan Jaemin tidak harus melakukan apa.

"Ayo semangat kak Jen!" Jisung memberi semangat kepada Jeno.

Jeno bersiap melayangkan kakinya.

Jaemin menghindar dengan berlari ke belakang Jisung.

"Eh, lo apa-apaan?" Jisung berusaha melepaskan jemari Jaemin yang mencengangkan seragam belakangnya.

Jeno yang merasa kesal karena menendang udara pun bergerak cepat ke arah Jisung.

Ketika Jeno hendak meraihnya, Jaemin memutar tubuh Jisung, menggunakannya sebagai tameng untuk menghindari Jeno.

"Jangan jadi pengecut anj*ng! lawan gue sini!" Jeno emosi melihat Jaemin yang terus menghindar.

Duaghh

Jisung menendang perut Jaemin dari depan membuat pemuda manis itu mundur sembari meringis memegangi perutnya.

"Gak usah sentuh gue, jalang! gue jijik tahu gak."

Jaemin terus meringis, tendangan Jisung memang pelan, tapi bertenaga. Benar-benar sakit.

Jeno segera menarik Jaemin. "Lo gak bisa berantem kan?" tanyanya dengan nada mengejek.

"Gak bisa lah pasti, dari dulu kan dia tahunya ngejalang doang kayak nyokapnya." Sahut Jisung.

Jeno dan Jisung tertawa mengejek. Jaemin yang merasa kesal ibunya di hina lantas menginjak kaki Jeno dengan keras.

Jeno meringis, lantas melepaskan genggamannya pada tangan Jaemin. Emosinya bertambah, ia menatap Jaemin dengan tajam. Jaemin yang merasakan aura gelap dalam diri Jeno segera berlari.

Jeno tidak tinggal diam. Ia mengejar Jaemin. Tidak butuh waktu lama untuknya mensejajari pemuda manis itu, kemudian menariknya dan kembali mendaratkan pukulan pada pelipis Jaemin. Tak cukup sampai di situ, ia juga menendang perut Jaemin hingga saudaranya itu terjatuh sembari memegangi perutnya.

Baru saja ia akan melayangkan pukulan lagi, seseorang menangkap lengannya.

"Udah kak, dia gak sebanding sama kita."

Jeno mendengus, lantas menepis tangan Sungchan. "Gue cuma ngasih pelajaran sama ni anak jalang." Ucapnya dengan tatapan sinis pada Jaemin yang masih meringis.

"Udahlah, mending kita pulang aja. Papa pasti udah nungguin kita buat makan siang. Lagian gak ada gunanya juga ngasih pelajaran ke orang tolol kayak gitu." Sindir Sungchan.

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang