Sixteen

16.6K 1.6K 131
                                    

"Jen!" Jaemin mendorong Jeno dengan kuat hingga pemuda tampan itu menjauh darinya. "Keluar dari kamar aku sekarang!"

Jeno terkekeh, "sok-sokan ngusir, inget ini rumah gue." Ucapnya kemudian keluar dari kamar Jaemin.

Sepeninggal Jeno, Jaemin mengusap wajahnya. Ia hampir tidak pernah tidak sakit hati dengan ucapan Jeno. Saudaranya itu tidak pernah menahan lidahnya untuk tidak menyakitinya.

Menggeleng pelan, Jaemin memutuskan untuk belajar.

***

"Na, ntar kerja kelompok di rumah gue aja ya?" tanya Haechan.

Dalam mata pelajaran sosiologi, Jaemin, Haechan, Renjun, Somi, dan Ryujin dikumpulkan dalam satu kelompok. Mereka diharuskan membuat mading sesuai dengan materi yang diajarkan.

"Ada makanan gak?" tanya Somi. Gadis ini memang cenderung blak-blakan, sama halnya dengan Ryujin.

"Ada lah, rumah gue loh ini." Ucap Haechan dengan bangga.

"Yaudah kalau gitu fiks rumah lo, tapi sediain banyak makanan." Sahut Ryujin.

"Tapi, ini mau kapan dikerjainnya?" tanya Jaemin.

"Kapan-kapan." Jawab Ryujin yang dihadiahi pukulan di lengan oleh Somi.

"Lu mau kapan-kapan boleh, tapi jangan minta nama dimasukin ke kelompok. Deadlinenya minggu depan weh!" Ucap Renjun.

"Ya maksud gue kan kapan-kapan tapi sebelum minggu depan. Yaelah." Balas Ryujin.

Jaemin menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah kawan-kawannya itu. Ia memilih berpikir sejenak untuk menentukan waktu yang sekiranya tepat untuk kerja kelompok di rumah Haechan. "Kalau kerjainnya lusa pada bisa gak?"

Semua menoleh pada Jaemin.

"Lusa?" Somi tampak berpikir sebelum akhirnya mengatakan, "gue bisa kok."

"Yang lain?" tanya Jaemin pada Renjun, Haechan, dan Ryujin.

"Bisa, lusa gue gak ada kesibukan." Jawab Renjun.

"Emang lo punya kesibukan?"

Renjun melirik sinis pada Haechan. "Ada lah, emang lo yang kerjaannya rebahan mulu."

Haechan terkekeh kecil. "Gue bisa dong Na, kayak kata Njun, kerjaan gue cuma rebahan."

Semua lantas menatap Ryujin yang terlihat santai. "Apa?"

"Kamu bisa gak kerja kelompok lusa?" tanya Jaemin.

"Kalau ayang Nana maunya lusa ya, aa' gas ajalah." Ucap Ryujin dengan senyum menggoda dan berakhir mendapat geplakan oleh Somi. "Som, lo kalau punya dendam sama gue bilang."

"Ya lo sih! ngalus mulu kerjaannya. Inget noh Yeji sama Lia." Ucap Somi mengingatkan Ryujin pada dua gadis yang didekatinya.

"Hooh, belum lagi Chaeryoung sama Yuna. Emang dasar tukang ngalus lo!" Cibir Haechan.

"Iri? bilang sayang." Balas Ryujin dengan raut sombong.

"Ngapain iri, gue juga punya cem-ceman kali." Ucap Somi tak kalah sombong.

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang