Thirty Three

16.3K 1.2K 277
                                    

Keadaan Jaemin benar-benar kacau. Hampir seluruh tubuhnya dihiasi bercak merah akibat hisapan yang diberikan Sanha dan teman-temannya pada kulitnya.

Jaemin menggeleng pelan saat Sanha melepas kain terakhir yang melindungi bagian tubuh yang paling dilindunginya. Sementara itu, pening di kepala Jaemin semakin bertambah dan pandangannya mulai menggelap.

Tepat sebelum kesadarannya benar-benar hilang, Jaemin dapat merasakan sesuatu yang besar menerobos analnya dengan paksa.

***

"Lokasinya udah pasti kan?" tanya Ryujin di seberang sana.

"Udah, gue udah yakin banget kalau itu posisi yang pasti." Jawab Jeno dengan dingin. Ia benar-benar marah sekarang. Jika terjadi sesuatu dengan Jaemin, maka ia tidak akan membiarkan orang-orang yang telah menjebak Jaemin selamat.

Mark, Sungchan, dan Jisung berada di dalam mobil Mark. Ryujin, Somi, Haechan dan Renjun berada di dalam mobil Ryujin. Lalu ada Jeno yang mengendarai mobilnya seorang diri.

Tiga mobil beriringan menuju tempat yang ditujukan GPS yang ada di hp Jaemin.

Tujuan mereka hanya dua. Menyelamatkan Jaemin dan memberi pelajaran pada Sanha, Chaerin dan sekawannya.

***

"Sial San, gue sange banget liatnya." Ucap salah satu teman Sanha yang melihatnya menyetubuhi Jaemin yang sedang pingsan dengan semangat.

"Tahan, dikit lagi gue nyampe." Ucap Sanha. Ia menggeram merasakan kenikmatan yang seakan berada dipuncak.

Chaerin dengan santai duduk di sofa dengan tangan yang setia memegang kamera. Ia tidak sabar menyebarkan vidio kejadian hari ini. Dengan begitu ia bisa melihat Jaemin hancur.

Sambil menunggu Sanha menjemput klimaksnya, kedua teman Sanha menggunakan tangan dan mulut Jaemin untuk memuaskan nafsu mereka.

Satu-satunya hal yang dapat disyukuri saat ini adalah keadaan Jaemin yang tidak sadar. Karena jika saja ia sedang sadar, tidak bisa dibayangkan sehancur apa hati dari pemuda manis itu ketika melihat tubuhnya digunakan secara bersamaan.

Sanha sebentar lagi mencapai klimaksnya. Namun...

Brakk

Hampir saja cairan miliknya keluar, pintu gudang didobrak dengan kencang. Tubuh Sanha di seret dalam keadaan setengah telanjang, lalu dipukuli oleh seseorang yang baru saja datang bersama beberapa orang.

"Gue udah bilang, lo usik dia. Lo mati, dan kayaknya lo emang mau mati." Ucap Jeno dengan dingin.

Bugh

Buagh

Jeno tak hanya memukul Sanha melainkan juga menendang tubuh pemuda itu. Ia benar-benar emosi. Ketika masuk tadi, ia tidak sengaja melirik keadaan Jaemin yang benar-benar kacau. "Mati lo hari ini!"

Kedua teman Sanha menjadi sasaran Mark, Jisung, dan Sungchan. Dua lawan tiga. Terlihat tak seimbang memang. Tapi mereka tak perduli.

"Sebelum ngelakuin hal buruk kayak gini, pernah mikir gak sih lo pada, gimana keluarga Jung?" Jisung membuka suara.

"Atau lo berdua emang sengaja ngeremehin keluarga Jung?" - Sungchan.

My Step Brothers | Nomin ft. Jaemin Harem (✓) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang