1 - Penglihatan Gaib

154 9 0
                                    

Semenjak suami dan ayahnya meninggal, Dea menjadi memiliki kepekaan terhadap makhluk halus. Setahun yang lalu ia hanya bisa merasakan tanpa bisa melihat. Tapi akhir-akhir ini, perempuan dua puluh tahun itu bisa melihat makhluk halus dengan jelas. Dan itu membuat hidupnya menjadi tidak tenang.

Dea Keumala Sari, begitulah nama aslinya. Janda satu anak itu disibukkan dengan aktivitas bekerja, mengurus anak, dan kuliah di malam hari.

Perempuan itu mengambil jurusan akuntansi di sebuah perguruan tinggi swasta yang ada di kota Jambi. Kalau siang ia di rumah, bekerja dan menjaga sang buah hati. Kalau malam ia kuliah.

"Dea berangkat dulu, Mak. Titip Dela, ya. Kalau ada apa-apa kabari aja," ujar Dea seraya mencium punggung tangan ibunya.

Dela adalah putri semata wayang Dea yang saat ini berusia satu tahun lebih dua bulan.

"Iya, hati-hati," sahut Anis-- sang ibu.

Dengan malas Dea berangkat menuju kampusnya. Bukan, bukan ia malas bertemu dosen dan menerima mata kuliah, ia hanya malas bertemu dengan makhluk halus penghuni kampusnya.

Sesampainya di kampus, perempuan itu melangkah menuju kelasnya dengan menunduk. Berdasarkan pengalamannya, kalau ia pura-pura tidak melihat sang makhluk halus tersebut, maka mahkluk itu tidak akan mengganggunya lagi.

Suasana malam di kampus Dea cukup suram. Penerangan di parkiran dan sekitar gedung hanya dari lampu remang-remang. Entahlah, mungkin pihak kampus ingin menekan biaya pengeluaran.

Kampus itu adalah perguruan tinggi swasta yang tidak terkenal. Hanya ada dua jurusan di sana. Manajemen dan Akuntansi. Dan mahasiswanya juga tidak terlalu banyak.

Dea menghentikan langkahnya saat merasakan kakinya menendang sesuatu. Perempuan itu mengeluarkan ponselnya dan menghidupkan lampu senter dari ponselnya.

"Gulungan rambut?" gumamnya.

Sontak saja Dea langsung merinding. Perempuan itu merasakan sesuatu yang tidak baik. Tiba-tiba saja tengkuknya menjadi dingin. Ia segera cepat-cepat berlari menuju kelasnya.

Sementara itu tak jauh dari gulungan rambut tadi, sesosok makhluk perempuan dengan tampang menyeramkan tengah menyeringai senang. Wajah mahkluk itu hancur, nyaris tidak berbentuk lagi. Matanya masuk ke dalam, alis dan batang hidungnya hilang. Sementara mulutnya terkoyak lebar, membentang dari pipi kiri ke pipi kanan.

Sementara badannya juga hancur. Tangan dan kakinya patah dan terkelupas. Sedangkan perutnya terkoyak lebar, menampakkan isi dalamnya.

🍁🍁🍁

Teror Hantu Penghuni Kampus (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang