3 - Penglihatan Gaib (3)

71 8 0
                                    

Seorang dosen laki-laki muda berusia awal kepala tiga tengah memberikan materi kuliah dengan serius. Mahasiswa-mahasiswi juga menyimak dengan serius. Pembawaan dosen tersebut sangat kaku, sehingga mahasiswa-mahasiswi tidak ada yang berani mengajak bercanda.

Dea memperhatikan materi dengan serius. Waktu SMA, Dea mengambil jurusan IPA. Dan sekarang, ia mengambil jurusan akuntansi. Jadi ia harus belajar dengan ekstra agar tidak tertinggal dari teman-temannya yang datang dari jurusan akuntansi saat SMK, ataupun jurusan IPS saat SMA. Hanya ia sendiri yang datang dari jurusan IPA.

Dea tersentak kaget saat melihat lagi makhluk menyeramkan tadi berdiri di sebelah dosennya. Makhluk itu menyeringai ke arah Dea. Pandangan mata mereka sempat bertemu beberapa detik, kemudian Dea memutuskan kontrak mata itu terlebih dahulu.

Perempuan itu menunduk sambil pura-pura menulis di binder. Tapi mata perempuan itu menangkap sesuatu yang ganjil di depannya.

Perlahan-lahan Dea mengangkat wajahnya dan ia mendapati makhluk tadi berdiri persis di depannya. Mahkluk tersebut perlahan-lahan mengubah penampilannya menjadi seorang perempuan yang sangat cantik.

Dengan tinggi kira-kira seratus enam puluh centimeter. Berkulit putih bersih, dan rambut hitam lurus sepunggung.

Makhluk tersebut mendekatkan dirinya ke telinga Dea. Dea menahan nafasnya dan memejamkan matanya kuat-kuat. Ia menahan dirinya untuk tidak berteriak.

"Hai, teman. Namaku Kiki," bisik hantu tersebut dengan sangat lirih.

"Kamu, yang pakai baju merah celana hitam! Coba jelaskan rumus persamaan dasar akuntansi!"

Suara dosen di muka kelas membuat Dea membuka matanya. Ia melihat ke sekeliling. Hanya ia sendiri yang memakai baju merah dan celana hitam.

"Sa-saya, Pak?" tanya Dea terbata.

"Iya, kamu! Memangnya di kelas ini ada berapa orang yang pakai baju merah celana hitam?" ujar dosen galak tersebut dengan ketus.

Dea menelan ludahnya dengan susah payah. Ia melirik ke arah makhluk tadi, makhluk bernama ... siapa tadi? Kiko? Ya, Kiko masih berdiri di depannya.

Dea yang duduk di barisan paling depan, masih belum memalingkan wajahnya dari si Kiko. Eh? Kiko juga memakai baju merah dan celana hitam? Sama persis seperti dirinya. Mereka sama-sama memakai celana jeans. Bedanya, kalau Dea memakai tunik, Kiko memakai hoodie.

"Kamu! Jangan melamun! Cepat jawab!" bentak dosen galak tersebut dengan suara yang cukup keras.

Semua pasang mata yang ada di kelas menatap ke arah Dea. Dengan suara bergetar, Dea menjawab, "Harta = Hutang+Modal."

Saking gugupnya Dea, perempuan itu hanya bisa menjawab singkat saja. Ia masih melirik ke arah Kiko yang tak kunjung pergi dari hadapannya.

Dosen galak yang Dea lupa namanya, kembali melanjutkan penjelasannya tentang mata kuliah Pengantar Akuntansi 1. 

Maaf, bukan Dea sombong. Tapi entah mengapa, tiba-tiba otaknya menjadi nge-blank. Ia sampai lupa nama dosennya sendiri. Padahal sebelumnya dosen tersebut sudah pernah mengajar di kelasnya.

"Kamu kenapa? Kayak habis ngeliat hantu aja," bisik seorang perempuan yang duduk di sebelah Dea.

Dea menoleh ke arah temannya itu. "Hm? Kamu ngomong sama aku?" tanyanya bingung. Ia tadi tidak mendengar apa yang dikatakan oleh temannya itu.

Teman sekelas yang Dea lupa namanya itu hanya menggeleng pelan. Sepertinya ia tidak berani bicara panjang, takut disembur oleh dosen galak.

Dea melirik Matahari, laki-laki di sebelah kirinya itu fokus melihat ke depan dengan wajah datar. Sementara teman-teman yang lainnya juga terlihat fokus menyimak materi.

Teror Hantu Penghuni Kampus (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang