39 - Matahari dan Dea (3)

55 4 0
                                    

Dea dan Matahari jalan bersisian menuju parkiran. Hari sudah merangkak gelap. Suara di masjid sudah mulai terdengar dari speaker yang mengudara dengan gagahnya.

"Hati-hati," ujar Matahari saat Dea hendak masuk ke dalam mobilnya.

Dea mengangguk sambil tersenyum. "Kamu juga," ujarnya.

Mereka lalu berpisah di sana. Pulang ke rumah masing-masing. Sepanjang jalan, Matahari terbayang-bayang dengan senyum manis Dea tadi. Apakah ini pertanda kalau ia menaruh rasa kepada teman sekelasnya itu? Apakah ia mulai mencintai Dea?

Matahari menggelang cepat. Cinta itu butuh proses, sedangkan perasaan yang dirasakan oleh Matahari saat ini sangat terlalu cepat datangnya. Otomatis itu bukan cinta, mungkin bisa jadi hanya perasaan kagum semata.

Kagum dengan Dea yang sukses di usia mudanya. Sukses menjalani bisnis jualan online dan affiliates marketing. Juga di usia Dea yang masih muda, perempuan itu sudah bisa membeli mobil dengan uangnya sendiri. Malahan dibeli secara cash, bukan kredit. Beberapa waktu lalu Dea tidak sengaja mengatakan soal mobil saat mereka tengah membahas soal bisnis.

Karena berkendara sambil melamun, Matahari hampir kehilangan keseimbangan saat ia melalui polisi tidur. Laki-laki itu lantas kembali memfokuskan dirinya.

Jangan melamun saat berkendara, itu bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain, ujarnya dalam hati.

Berkendara di waktu mendekati magrib memang menyebalkan. Banyak binatang-binatang kecil berterbangan mengganggu mata. Matahari memang memakai helm, tapi kaca helm-nya itu hitam, kalau ditutup tidak bisa melihat jalan dengan jelas. Sedangkan kalau dibuka matanya kemasukan serangga kecil. Sungguh ini yang dinamakan buah simalakama.

Beberapa kali Matahari mengucek matanya karena kemasukan serangga kecil. Tapi syukurlah, rumahnya sudah di depan mata. Sehingga ia tidak perlu lagi menderita terlalu lama.

Begitu sampai di rumah, laki-laki itu lantas mandi kemudian shalat magrib. Selesai shalat, ia meminta petunjuk kepada Allah, apakah Dea jodohnya atau bukan?

Sepertinya nanti Matahari akan istikharah, supaya perasannya itu semakin jelas. Tidak gamang seperti ini.

S E L E S A I

Teror Hantu Penghuni Kampus (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang