Dea baru sadar akan sesuatu, sosok Kiko sudah hilang dari hadapannya. Perempuan itu menghembuskan nafas lega. Sekarang, barulah ia bisa fokus menyimak materi.
Perempuan itu sesekali mencatat di bindernya kalau ada sesuatu yang menarik dari penjelasan dosen galak. Ah ... lama-lama Dea menjadi tidak nyaman terus-terusan memanggil dosen galak. Dosennya itu punya nama.
Ya ampun! Dea melupakan satu hal. Kenapa ia tidak melihat di jadwal mata kuliah? Padahal jadwal mata kuliah itu ada terselip di sampul bindernya.
Perempuan itu menepuk keningnya pelan. Ia lalu membuka sampul bindernya dan mencari nama sang dosen.
Daryanto, SE, ME.Sy.
Ppfftt! Daryanto? Tidak salah?
Ah, iya. Dea baru ingat. Minggu lalu, dosen galak tersebut sudah memperkenalkan diri. Katanya, nama Daryanto itu pemberian dari almarhum kakeknya. Ia sudah yatim piatu sejak lahir. Ayahnya meninggal saat ia masih dalam kandungan, sedangkan ibunya meninggal saat melahirkan dia.
Ya ya ya! Sekarang Dea ingat semua itu. Dosen galak tersebut pernah menceritakan itu ketika di awal pertemuan mereka.
Dan ... nama panggilan dosen galak tersebut adalah Arya. Wkwkwk ... antara nama panggilan dan nama asli sangat jauh berbeda. Tanpa sadar, Dea terkikik pelan.
"Ehem!" Matahari berdehem pelan.
Dea menoleh ke arah Matahari, perempuan itu lantas berdehem pelan juga. Ia tidak boleh tertawa sampai kelepasan, takut disembur oleh Daryanto alias Pak Arya.
Di depan kelas, Pak Arya masih sibuk menjelaskan materi dengan fokus. Sementara Dea, iseng melihat sekeliling. Siapa tahu ada makhluk halus lainnya.
"Oke, sekian kelas kita malam ini, sampai jumpa minggu depan."
Suara Pak Arya di muka kelas menginterupsi Dea. Perempuan itu melihat jam dinding yang ada di depan kelas. Ternyata waktu sudah lama berlalu. Sekarang sudah waktunya mereka pulang.
Tiba-tiba saja tubuh Dea menjadi menegang saat Kiko muncul lagi. Hantu perempuan itu mendekati Pak Arya dan menatap Pak Arya penuh cinta. Lalu, hantu perempuan itu mengelus pipi Pak Arya dan kemudian menciumnya pelan.
Dea berhenti bernafas beberapa detik. Pak Arya yang sedang membereskan isi tasnya, santai-santai saja. Dosen galak itu tidak merasakan apa pun?
Hiii ... Dea menggelang kuat-kuat. Dicium makhluk halus? Bagaimana rasanya?
🍁🍁🍁
Hai gengs ✋
Selamat datang di lapak ini. Jangan lupa tinggalkan jejak di sini, ya. Like, komen dan vote.
Happy reading gengs 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror Hantu Penghuni Kampus (Selesai)
HororPart masih lengkap. Dea memiliki keistimewaan bisa melihat makhluk halus, akan tetapi ia merasa sangat terganggu dengan keistimewaan tersebut. Pasalnya melihat makhluk halus yang bentuknya menyeramkan, cukup menganggu. Apalagi akhir-akhir ini Dea se...