Dua Puluh Delapan

3.2K 169 22
                                    

Catherine masih saja tersipu malu ketika memikirkan kejadian menyenangkan apa yang semalam ia lakukan bersama Alex. Walaupun pagi ini ia terbangun dengan tidak menemukan keberadaan Alex di sampingnya, tetapi tetap saja ia merasa begitu malu. Oh, ini merupakan pengalaman pertamanya melakukan hal-hal dewasa seperti itu. Mereka mungkin tidak melakukan hubungan seks semalam, tetapi Catherine rasa Alex juga merasakan hal yang sama dengannya ketika menikmati kebersamaan mereka semalam. Semangat dan kepercayaan diri Catherine bahkan meningkat setelah melihat respon positif yang Alex tunjukkan padanya semalam.

Melepaskan satu persatu sepatu yang dikenakannya, Catherine kemudian berjalan memasuki apartemennya. Oh, ini sudah pukul enam sore, Catherine harus segera bergegas menyiapkan makan malam untuk Alex. Saat ini, Catherine mungkin merasa sangat lelah setelah berpartisipasi menjadi relawan pengajar di salah satu panti asuhan dekat kota seharian ini, tetapi mengikuti kegiatan itu membuatnya merasa begitu senang. Bertemu anak-anak kecil yang manis membangkitkan moodnya, juga mengingatkannya pada Niall, dan anak-anak panti asuhan yang tinggal bersamanya. Ia merindukan mereka. Jika saja ia memiliki banyak waktu luang, Catherine tentu sudah berada di sana sekarang.

Catherine menyibukkan dirinya dengan memanggang dua potong daging untuk steaknya, ketika suara pintu terbuka terdengar di telinganya. Wajahnya seketika itu juga memanas. Ugh, dia benar-benar harus berhadapan dengan Alex setelah hal menyenangkan apa yang mereka lakukan semalam, dan ia merasa begitu gugup
sekarang.

"Ehm... Hai..." Sapa Catherine dengan tersenyum malu-malu pada Alex.

"Apa semuanya baik-baik saja?" Catherine kembali membuka suaranya yang hanya di balas dengan tatapan datar Alex.

Entah perasaan Catherine saja atau memang situasi saat ini yang memang berubah menjadi canggung. Semalam mereka bahkan tidak canggung seperti ini bukan? Mereka bahkan terlihat sangat baik semalam. Ugh, Catherine terdiam sesaat, mencoba memutar otaknya untuk memikirkan perkataan apa yang dapat mengubah situasi yang ada ini.

"Oh, aku... aku lupa memberi kabar ini padamu semalam," lagi-lagi, pipinya kembali memanas mengingat kejadian semalam, "Melissa sekali lagi memintaku menampilkan salah satu desain pakaiannya di fashion show yang akan di adakan pada lusa. Ehm... Apa kau dapat meluangkan waktumu? Aku tidak memaksa, tetapi kuharap kau bisa datang," selain memainkan jari-jemarinya, ketika gugup, Catherine juga akan berbicara tanpa jeda.

Catherine menunggu reaksi apa yang akan Alex berikan padanya, tetapi selanjutnya ia malah menemukan Alex yang berjalan pergi meninggalkannya.

Ugh, ada apa dengan Alex? Apa Catherine melakukan sesuatu yang salah?
Buru-buru mematikan api kompor, Catherine kemudian berjalan mengikuti Alex yang pergi masuk ke dalam kamar mereka.

Catherine menyilangkan tangannya di dadanya, kemudian menyandarkan tubuh rampingnya itu di ambang pintu. Ia mungkin merasa gugup, tetapi ia berusaha untuk menutupi itu. Mengamati gerak gerik Alex, entah mengapa membuatnya merasa ada sesuatu yang aneh dengan suaminya, yang hanya berdiri dalam diam di depan lemari tanpa melakukan sesuatu. Di pandangannya sekarang, Alex terlihat sedang memiliki banyak pikiran hingga kebingungan harus berbuat apa.
Ia terdiam sejenak, sebelum kemudian memutuskan untuk berjalan mendekat pada suaminya, dan memeluk punggung lebar pria itu dengan erat. Mungkin Catherine terlalu berani untuk ukuran seseorang yang sedang gugup, tetapi, mengingat kenangan semalamnya dengan Alex membuatnya memberanikan dirinya.

"Pekerjaan begitu berat hari ini, huh?" Tanyanya lembut. Catherine memahami, menjadi seseorang seperti suaminya, Alex, tentu tidaklah mudah. Ia harus berangkat sangat pagi dan pulang begitu larut malam untuk mempertahankan perusahaannya.

"Kemarilah, aku akan membantumu," perintahnya. Selanjutnya tangan Catherine sudah meraih lengan Alex, kemudian memintanya membalikkan tubuhnya, sehingga ia dapat melepaskan ikatan dasi yang melingkari leher Alex dengan mudah.
Namun, tindakan Alex selanjutnya membuat Catherine terkejut. Alex dengan tiba-tiba meraih lengannya untuk menghentikan usahanya menanggalkan dasi pria itu. Apa semuanya baik-baik saja dengan pria itu?

Unexpected Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang