Alex menatap tajam ke arah Catherine, ia begitu muak ketika sekali lagi ibunya memintanya untuk menemui wanita cantik yang disinggung ibunya sebagai calon istrinya pada makan malam seminggu yang lalu. Ia bertanya-tanya, apakah tidak cukup bagi ibunya mendengar jawaban iya yang keluar dari mulutnya waktu itu? Apa perlu melakukan kencan lagi bahkan beberapa bulan sebelum pernikahan mereka berlangsung?
"Hi, Alex silahkan duduk," wanita itu melemparkan senyum kepadanya. Kemudian dengan lembut memanggil pelayan untuk mempersiapkan semua makan malam mereka.
"Bagimana pekerjaanmu hari ini?" Ia melemparkan pertanyaan normal yang dipandang Alex sebagai pertanyaan sok peduli dari wanita itu.
"Sudahlah langsung pada poinnya saja, mengapa kau meminta ibuku mengatur ini semua? Pernikahan tinggal beberapa bulan lagi, mengapa repot-repot melakukan pertemuan seperti ini," wanita ini sepertinya tahu jika Alex akan menuruti semua permintaan ibunya, untuk itu wanita yang duduk di depannya ini memperalat ibunya demi kepentingannya sendiri.
"Oh, tidak... Aku tidak meminta Ibu untuk melakukan semua ini," cih, bahkan ia memanggil ibunya dengan panggilan ibu.
Alex hanya memberi pandangan tajam, mengisyaratkan Catherine untuk segera mengutarakan apa maksud dari pertemuan ini.
"Ibu... Ibu memintaku untuk mendiskusikan masalah pernikahan denganmu," Alex menggelengkan kepalannya, ia seperti mendengar sebuah lelucon yang tidak terdengar lucu sama sekali.
"Oh Tuhan," ia berujar lebih kepada dirinya sendiri.
"Kau ingin pernikahan seperti apa? Mewah? Penuh bunga-bunga dan perhiasan? Gaun dengan hiasan mutiara? Atau dengan dirimu yang berjalan di atas sungai buatan sementara para tamu membawa lampu-lampu kecil yang terlihat seperti kunang-kunang? Lakukan apapun yang kau suka, jangan bawa-bawa diriku," Alex menegakkan tubuhnya, kemudian mengancingkan kancing jasnya dan bersiap untuk pergi dari restoran itu.
Ketika hendak membuka pintu mobilnya, Alex dikejutkan dengan kehadiran Catherine di sampingnya. Tanpa menunjukkan raut wajah marah, Catherine dengan anggun berdiri dihadapan Alex dan memberinya tatapan lembut, yang kali itu membuat Alex merasa tidak nyaman.
"Aku bahkan akan menikahimu hanya dengan menggunakan pakian tidur atau kaus polos ditengah rerumputan kering yang gersang," ujar Catherin tanpa emosi.
"Aku tidak seperti apa yang kau pikirkan, Alex, kuharap kau segera menyadari hal itu," ketika selesai mengatakannya, Catherine berjalan ke pinggiran jalan dan menghentikan sebuah taksi untuk kemudian pergi dari tempat itu.
Alex menggelengkan kepalannya tidak percaya, drama apa lagi yang akan ia dapatkan ketika menikahi wanita itu?
"Tidak ada pencuri yang mengakui perbuatannya, tentu saja wanita ini bersikap seperti itu karena menginginkan sesuatu dariku dan ia tidak mungkin mengakuinya padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wife [END]
Любовные романы~Cerita ini original milik saya, mohon untuk tidak memplagiat, menyalin atau membagikannya ke platform dan tempat baca lainnya. Terima kasih~ Alexander Dornan begitu terkejut ketika mendapati seorang wanita cantik berperawakan tinggi sedang duduk di...