Alex menghentikan mobilnya di halaman depan rumah Catherine. Ia terdiam sejenak merenungi hari-hari yang baru saja dilaluinya kali ini dan menyadari sebuah kenyataan, jika Alex yang ia kenali sekadang bukanlah dirinya yang dulu, seperti ada orang lain yang mengambil alih semua pikirannya. Sudah ia tanamkan sebelumnya, jika dirinya tidak akan terpengaruh dengan apa pun yang Catherine lakukan. Ia tidak akan terpengaruh, seorang Alex tidak akan terpengaruh oleh siapa pun, termasuk wanita ini. Namun Alex tidak dapat menampik rasa tidak nyaman yang muncul ketika melihat kemurungan yang nampak begitu nyata di wajah Chaterine, yang membuatnya bahkan tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja seharian ini. Apa ia gila? Apa ia sudah seperti Matthew sekarang yang otaknya hanya dipenuhi dengan satu orang wanita?
Ia membuka pintu mobilnya, kemudian mulai berjalan menuju ke arah pintu rumah Catherine. Alex terdiam sejenak sebelum mengetuk pintu besar rumah itu dan menemukan Ibu Catherine yang memberinya tatapan keheranan bercampur dengan tatapan kekecewaan. Alex merasa begitu bodoh ketika sebelumnya ia tidak membawa Catherine ke apartemennya melainkan membawanya ke di rumah orang tuanya sendiri, dan sekarang Ibu mertuanya itu mungkin merasa kecewa karena perlakuan Alex yang seakan membuang putrinya dan membuatnya merasa tidak diinginkan olehnya. Namun, bukankah kenyataannya seperti itu? Bukankah Alex memang tidak menginginkan Catherine?
"Selamat malam, Nyonya Fitzpatrick. Maafkan saya karena datang terlalu larut. Saya kemari untuk menjemput Catherine," Ibu Catherine masih dengan tatapan yang sama, menatap Alex cukup lama, sebelum kemudian memberikan isyarat untuk putra menantunya itu masuk ke dalam rumahnya.
Ibu Catherine kemudian mempersilahkan Alex untuk duduk di salah satu kursi di ruang tengah mereka.
"Bagaimana pekerjaanmu, Nak Alex?" Entah mengapa, tetapi pertanyaan yang dilontarkan Ibu mertuanya itu lebih terdengar seperti singgungan dari pada pertanyaan biasa yang sering ditanyakan Ibunya padanya.
"Semua berjalan baik, Bu." Mungkin Alex tampak tidak tahu diri sekarang dengan menjawab singgungan menohok dari Ibu mertuanya itu.
Sebelumnya ia bahkan juga melupakan jika dirinya seharusnya memanggil Ibu mertuanya itu dengan sebutan Ibu, bukan malah dengan nama formalnya, Nyonya Fitzpatrick.
Sekali pun ia tidak ingin menghabiskan waktunya bersama Catherine, Alex tidak seharusnya menurunkan Catherine di rumahnya. Ia seharusnya lebih berpikir tentang reputasi apa yang terpikir oleh Ibu mertuanya tentang dirinya. Mereka baru saja menikah dan Alex bahkan lebih memutuskan untuk bekerja dari pada menghabiskan waktunya dengan istri barunya.
"Nak Alex," ada jeda dalam suara Ibu Catherine, sebelum ia melanjutkan, "tidak seharusnya kau mengantar Catherine pulang ke rumahnya dan memintanya mengambil beberapa barangnya di hari yang seharusnya kalian habiskan untuk menikmati status baru kalian. Apa kau tidak memikirkan jika Catherine mungkin merasa bersedih akan hal itu?" Apa Catherine merasa bersedih dan mengatakan semua itu pada Ibunya?
Ibu Catherine menggeleng ketika melihat putra menantunya seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Jangan. Jangan berpikiran jika Catherine mengeluhkan semua ini dan mengatakannya padaku. Aku mengetahuinya sendiri segera setelah ia sampai di sini. Melihat wajah murungnya membuatku langsung mengetahui perasaan hatinya yang sedang tidak baik." Alex seharusnya memikirkan hal itu.
"Saya meminta maaf, Bu," ujar Alex selanjutnya. Ia bahkan tidak tahu apakah ia perlu meminta maaf dengan hal yang dilakukannya pada Catherine itu.
"Tidak apa, Nak Alex. Aku hanya ingin kau memperlakukannya dengan baik. Catherine mungkin hidup dan dibesarkan dengan penuh kemanjaan dari kami, tetapi ia adalah wanita mandiri. Tidak mudah untuk dirinya sampai ke posisinya saat ini, dan aku ingin kau menerimanya dengan baik. Aku tahu, sebelumnya mungkin kalian hanya bertemu beberapa kali dan tidak saling mengenal satu sama lain, tetapi tolong... Kau bisa memperingan pikirannya dengan lebih menghargainya keberadaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wife [END]
Romance~Cerita ini original milik saya, mohon untuk tidak memplagiat, menyalin atau membagikannya ke platform dan tempat baca lainnya. Terima kasih~ Alexander Dornan begitu terkejut ketika mendapati seorang wanita cantik berperawakan tinggi sedang duduk di...