Sebelas

3.4K 205 4
                                    

Catherine duduk diam di kursi penumpang yang berada di samping Alex, sementara Alex  menyibukkan dirinya dengan berfokus mengemudikan mobilnya untuk tetap berada pada kecepatan sedang, ya... sebisa mungkin ia mengemudikan mobilnya pada kecepatan yang wajar di tengah mood-nya yang sedang tidak baik ini.

Kali ini, mereka baru saja keluar dari rumah Catherine, dan tentu saja masih dengan sandiwara yang membuat mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang dalam perasaan paling bahagia untuk mempersiapkan segala hal tentang pernikahan mereka, yang sebenarnya bukan mereka yang berbahagia, tetapi hanya seseorang di antara mereka yang merasakan kebahagian atas rencana pernikahaan ini.

Segera setelah berhasil meloloskan diri dari orang tua Catherine, sesegera itu juga, Alex -Si pemeran utama dari sandiwara ini- kembali seperti dirinya yang sebelumnya. Alex mungkin berhak menerima penghargaan oscar atas sandiwara apik yang dilakukannya dihadapan orang tua Catherine dengan tidak hentinya melemparkan senyuman penuh kekaguman ketika memandangi Catherine, seolah-olah ia begitu mengaggumi Catherine dan menjadi orang yang paling ramah bagi semua orang di dunia ini. Namun, seketika itu juga semua sikap sok manisnya itu menghilang, sedetik berikutnya setelah mereka memasuki mobil dan beranjak dari rumah Catherine, semuanya kembali seperti di saat mereka bersama, yaitu pada situasi dingin, kaku, dengan kecanggungan yang begitu mendalam.

Catherine tidak tahu harus melakukan apa sekarang. Ia ingin membuka suara dan mengutarakan permintaan maafnya kepada Alex karena telah mengacaukan jam kerjanya hari ini, tetapi ia terlalu takut jika Alex malah merasa tidak nyaman karena ia mengganggu fokus Alex dalam mengemudi atau membuat Alex terganggu karenanya. Ia tahu jika ia mungkin terlalu berlebihan dengan selalu berhati-hati dengan apa pun yang akan diperbuatnya kepada Alex, tetapi ia memang merasa tidak ingin membuat Alex merasa tidak nyaman dengannya. Ingat, salah satu tugas Catherine adalah membuat Alex mempercayai segala hal tentangnya, jadi sebisa mungkin ia harus membuat Alex merasa nyaman berada di dekatnya, agar pria itu dapat melihatnya dari sisi lain dari apa yang dipikirkan olehnya.

Alex menghentikan laju mobilnya di depan sebuah butik di mana terdapat beberapa pakaian pengantin indah yang  dipajang rapi dan terlihat dari sisi jendela butik itu.. Ia terdiam cukup lama memikirkan bagaimana pekerjaannya yang mungkin akan terbengkalai hari ini.

Ibunya baru saja mengirim pesan padanya untuk membawa Catherine ke butik milik Bibinya ini. Mengantar mungkin bukan sesuatu yang suit untuknya, tetapi sayangnya Ibunya bukan hanya sekedar menyuruhnya untuk mengantar Catherine ke sini, tetapi juga memintanya untuk menemaninya. Ibunya juga mengatakan kepadanya jika ia akan menyusul mereka. Alex sudah benar-benar terjebak sekarang. Dan lagi-lagi, ini yakin jika ini merupakan salah satu rencana busuk Catherine dengan menelepon Ibunya dan membuat Ibunya merasa perlu menemani mereka agar kejadian semalam tidak kembali terulang.

"Ehm... kau bisa menurunkan ku di sini dan kembali kepada pekerjaanmu. Ngomong-ngomong, terima kasih atas tumpangannya,"  ujar Catherine dengan lembut. Tanpa menunggu jawaban dari Alex, Catherine segera turun dari mobil. Ia kemudian berdiri di samping pintu mobil dan menunggu hingga Alex pergi dari tempat ini. Ia berencana untuk masuk ke dalam butik setelah selesai mengiringi kepergian Alex.

Namun, hal itu tidak terjadi. Selanjutnya, Alex malah mengejutkannya dengan ikut turun dari mobilnya.

Entah apa yang terjadi kepadanya, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya menghangat. Tidak, jangan merasa terlalu percaya diri dengan hal ini Catherine. Sebelumnya ia membelamu atas kritikan Ibumu, dan sekarang ia akan ikut turun untuk menemukan baju pengantin yang cocok untukmu? Dan ada apa denganmu?

Catherine menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran-pikiran bodoh yang kelewat batas  yang memenuhi kepalanya saat ini.

"Ehmm..." Catherine membenahi helaian rambut panjang yang menutupi sebagian dari wajahnya. Ia benar-benar merasa  canggung untuk berduaan saja bersama Alex seperti ini.

Unexpected Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang