Hari-hari setelah pertemuan makan malamnya dengan Catherine dan Ibunya, Alex merasa hidupnya kembali tenang. Ibunya tidak lagi mengejar-ngejarnya dengan keinginan-keinginan mengenai pernikahan.
Ya, tentu saja Ibunya tidak mengejar-ngejarnya lagi, Alex kan sudah menyetujui semuanya, tentu saja ibunya tidak akan menganggunya lagi. Dan ia berharap... Catherine melakukan hal serupa seperti apa yang ibunya lakukan sekarang. Mereka boleh saja akan segera menikah dan mungkin tinggal bersama di bawah satu atap yang sama, tetapi tentu saja tanpa adanya hal apapun yang menuntun mereka ke arah perasaan aneh yang memang tidak Alex inginkan sebelumnya.
"Alex, lama tidak berjumpa," lamunan Alex terhenti ketika seseorang tiba-tiba saja masuk dari pintu ruang kerjanya. Ia mengadahkan kepalanya dan menemukan, Sean, teman seperjuangannya itu sedang berjalan masuk ke ruang kerjanya. Sean Parker. Yah, mereka pernah bersekolah di satu SMA yang sama, bahkan mereka berada di kelas yang sama saat itu.
"Sean! Apa yang mengantarkanmu kemari, dude?" Alex beranjak dari duduknya, kemudian berjalan ke arah temannya itu, lalu dengan bersemangat ia memeluk dan menepuk-nepuk pundak temannya itu dengan kuat. Hei, mereka sudah tidak bertemu hampir selama tujuh tahun lamanya, tentu saja pertemuan kali ini merupakan sesuatu yang menggembirakan bukan?
"Hanya ingat jika kau pernah memiliki hutang padaku," Alex tertawa, kemudian mempersilahkan Sean untuk duduk di sofa yang ada di ruangannya itu.
"Kau tampak berbeda sekali ya," ujar Sean bergurau sembari menatapi penampilan Alex.
Sean tidak dapat melupakan bagaimana teman yang duduk di hadapannya ini dulunya adalah seseorang yang dapat dikatakan sebagai remaja nakal, ia juga tidak penurut dan tidak pernah rapi dalam berpakaian, ia bahkan pernah tergabung kedalam geng-geng sekolahan yang tidak jelas saat itu. Alex yang dulu tidak seperti Alex yang dilihatnya sekarang ini. Entah malaikat apa yang merasuki kawannya itu, hingga membuatnya berubah menjadi seperti ini, menjadi lebih baik dan.... Seperti bukan Alex yang dikenalnya sebelumnya.
"Kau juga berbeda," sindir Alex tertawa.
Ya, Sean seharusnya merasa bodoh karena mereka dulunya tergabung dalam satu geng yang sama. Geng anak-anak SMA yang nakal dan sangat sulit untuk diatur. Oh, lihat saja sekarang, mereka sama-sama berubah ke arah yang sama, sama-sama bekerja di bidang bisnis dan meninggalkan kenakalan mereka itu.
"Ya, tentu saja."
"Hei! Kau belum menjawab pertanyaanku dengan benar. Untuk apa kau datang kemari?" Alex menuntut jawaban dari Sean. Tidak ada petir tidak ada hujan, untuk apa temannya datang ke tempatnya? Mereka sudah terlalu lama tidak bertemu, ia pikir mereka sudah saling melupakan satu sama lain, tetapi sepertinya tidak. Buktinya Sean datang kemari sekarang.
"Sedang ada urusan bisnis di sekitar sini," Alex mengangguk.
"Bagaimana hubunganmu dengan Hazel?" Alex bertanya penasaran, tiba-tiba saja ia teringat akan hal itu ketika melihat Sean.
Alex bukan penganut cinta pandangan pertama dan cinta sejati seperti apa yang temannya lakukan ini. Walaupun mereka termasuk ke dalam murid bandel dan nakal di sekolah mereka, dulunya, ketika mereka masih SMA, Sean sangat-sangat jatuh cinta pada Hazel dan ia akan melakukan apapun untuknya. Di saat semua orang seusia mereka saat itu sedang menikmati kebebasan mereka dengan meniduri gadis-gadis yang berbeda, Sean tidak akan melakukannya, ia tidak akan tidur dengan banyak gadis, bahkan juga tidak akan tidur dengan Hazel, ia lebih memilih 'pacaran sehat ala dirinya' seperti yang dijunjungnya saat itu. Pacaran dengan tidak lebih dari berciuman.
"Oh, kami baik, ia juga sudah memiliki anak," ujarnya tersenyum.
"Kau punya anak dengannya?" Alex tentu terkejut, sebegitukah cinta bodoh yang mereka miliki? Hingga membawa mereka ke jenjang pernikahan? Cinta monyet yang berkembang menjadi cinta sejati seperti apa yang dipercayai Sean sebelumnya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wife [END]
Romance~Cerita ini original milik saya, mohon untuk tidak memplagiat, menyalin atau membagikannya ke platform dan tempat baca lainnya. Terima kasih~ Alexander Dornan begitu terkejut ketika mendapati seorang wanita cantik berperawakan tinggi sedang duduk di...