Dua Puluh Empat

2.4K 146 13
                                    

Haiii... maaf intro di depan, kemarin ternyata chapternya udh pernah di update :(( maaf ya...  sekarang aku update chap selanjutnya... Happy readinggg all!!!

***

Catherine perlahan membuka matanya, seketika itu juga ia merasa begitu terkejut, kemudian dengan terburu, ia segera beranjak dari posisi tidurnya untuk duduk di atas ranjang. Oh, sudah jam berapa ini hingga ia tertidur seperti ini? Catherine ingat jika sebelumnya ia menunggu kedatangan Alex untuk menjemputnya, dengan terus membuatnya termenung dan berpikir, membuatnya merasa lelah, dan selanjutnya jatuh ke dalam alam mimpi. Catherine tidak tahu pukul berapa sekarang, dan ia tidak tahu apakah Alex sudah datang untuk menjemputnya.

Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan di mana ia berada sekarang. Catherine yakin jika ruangan ini bukan merupakan ruang kamarnya, bukan cat putih dengan beberapa foto yang menggantung di dindingnya, melainkan cat abu-abu polos yang dikenalinya sebagai kamar Alex. Ia tentu tidak asing dengan tempat ini karena ia pernah menghabiskan malamnya di sini, membuat kenangan manis yang sekarang bahkan untuk mengingatnya saja, membuatnya merasa begitu terluka. Tidak, Catherine tidak seharusnya merasakan hal itu, kenangannya bersama Alex akan terus berakhir manis, ia percaya akan hal itu. Ia akan melakukan apa pun untuk terus bisa membuat kenangan-kenangan manis bersama Alex.

Catherine mengalihkan pandangannya pada sisi samping ranjang yang didudukinya, tatapannya memindai jika saja ada seseorang yang tidur di sana, tetapi sayangnya ia tidak menemukan siapa pun di sana. Sekarang ia berada di kamar Alex, lalu kemana perginya pria itu jika dirinya tidak tidur di tempat ini bersama Catherine?

Ia menegakkan tubuhnya, bergegas bagun dari posisinya, kemudian merapikan ranjang, dan melanjutkan langkahnya ke kamar mandi untuk membuat dirinya lebih segar.

Menatapi pantulan wajah murungnya di cermin membuatnya seperti diingatkan tentang suami yang tidak menginginkannya itu. Oh, tidak, Catherine tidak seharusnya memikirkan itu. Ia harus tersenyum sekarang, ini masih dalam masa pernikahan yang membahagiakan, ia tidak sepatutnya bersedih seperti ini. Keinginannya sejak dulu adalah untuk membuat Alex jatuh hati padanya, jika ia ingin berhasil, ia harus mengusahakannya. Ia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa impiannya itu.

Catherine berjalan keluar dari kamar. Sebuah pemandangan ruangan dengan pintu yang sedikit terbuka di hadapannya menarik perhatiannya. Ketika datang ke apartemen ini, ia sempat melihat ruangan itu, tetapi saat itu kondisi pintu dalam keadaan tertutup, sehingga ia berpikiran jika ruangan itu mungkin saja tidak digunakan Alex sebagai ruangan tertentu. Namun, keadaan sekarang ini mengubah pikirannya. Pintu itu terbuka, mungkinkan jika Alex sedang berada di dalam ruangan itu?

Memegang handel pintu, perlahan, Catherine membuka lebih lebar pintu itu, ia berjenggit terkejut  mendapati Alex yang tertidur dengan kepala yang menunduk pada sebuah meja yang Catherine yakini sebagai sebuah meja yang digunakan Alex untuk bekerja. Selanjutnya ia hanya dapat menanggapi penemuannya itu dengan menggeleng tidak percaya. Ia tidak tahu harus mengartikan kejadian ini seperti apa. Mungkin rasanya sedikit menyakitkan jika Alex lebih memilih untuk tidur di tempat ini dari pada tidur bersamanya. Asumsi pertama yang menyakitkan, tetapi masih ada asumsi lain yang terpikir di kepalanya. Mungkin saja tindakan pria itu juga dapat di artikan sebagai pengorbanan untuk membuat Catherine tertidur dengan nyaman di kamarnya sekali pun pria itu begitu membencinya. Berkaca pada asumsi keduanya, apakah Catherine harus mengartikan hal ini sebagai sebuah peluang untuknya mendapatkan Alex? Karena mungkin saja pria itu masih peduli padanya.

Jam dinding menunjukkan pukul lima pagi. Catherine bahkan tidak tahu jika ia tertidur sangat lama, dan mungkin berbeda dengan Alex. Pria itu pasti menjemputnya larut malam, dan ia yakin jika Alex mungkin masih membutuhkan banyak waktu untuk istirahat setelah menyelesaikan pekerjaannya kemarin. Alex pasti merasa sangat-sangat lelah, dan mungkin ia merasa tidak nyaman dengan posisi tidurnya sekarang? Catherine sebenarnya tidak ingin menganggu tidur Alex, tetapi ia juga tidak ingin membuat Alex terbangun dengan kondisi tubuh yang menyedihkan.

Unexpected Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang