Catherine terdiam tanpa suara ketika salah seorang perias mulai membantunya menerapkan beberapa make up di wajahnya. Mungkin perias itu memerlukan lebih banyak usaha karena sekarang penampilan Catherine bahkan sangat buruk dengan dirinya yang terlihat seperti mayat hidup, dengan lingkaran hitam di bawah kantung matanya. Ini pertama kalinya Catherine merasa tidak bersemangat dalam melakukan pekerjaannya, dan sepertinya orang-orang di sekitarnya menyadari akan hal itu.
Catherine bukanlah orang yang mudah putus asa. Namun, perasaan yang dirasakannya sekarang ini sama halnya dengan perasaannya ketika mengetahui jika Alex mencoba membuat kesepakatan kejam untuk berpisah darinya, dan sekarang... Pria itu bahkan masih menginginkan perpisahan itu. Apa Catherine tidak diperbolehkan untuk menyerah jika keadaannya seperti ini? Ia mungkin menyerah, tetapi setidaknya ia masih memiliki usaha terakhirnya dengan permintaan untuk mengandung anak Alex.Apa ia licik?
Apa jika ini untuk kebaikan pernikahan mereka, Catherine tidak diperbolehkan untuk berbuat licik?
"Sudah selesai," beritahu perias itu, sembari melemparkan senyumannya pada Catherine.
"Terima kasih."
Tanpa menatap perias itu, Catherine terburu-buru bangkit dari duduknya, kemudian berjalan ke arah ruang ganti untuk mengenakan pakaian yang harus ditampilkannya untuk fashion show kali ini.
Ketika sampai ke ruang ganti, kening Catherine berkerut keheranan. Ugh, bagaimana hari-harinya sekarang bisa terasa begitu dramatis seperti ini? Antara dramatis dan menyedihkan ketika ia menemukan kenyataan jika pakaian yang harus ditampilkannya nanti adalah sebuah gaun pernikahan. Cantik, sungguh cantik, hingga Catherine hanya bisa meringis melihatnya. Mengenakan gaun ini tentu akan mengingatkannya pada pengalaman manis sekaligus pahit akan pernikahannya kemarin."Hei, apa terlihat sangat jelas jika aku sengaja memilihkan gaun itu untukmu?" Melissa, desainer terkemuka yang menyeretnya ke fashion show nya ini muncul dari amabng pintu ruang ganti, kemudian berjalan menghampirinya.
Pertanyaan gurauan dari wanita itu membuat Catherine mau tidak mau harus tersenyum menanggapinya."Ngomong-ngomong, selamat atas pernikahanmu, maaf aku tidak dapat menghadirinya," lanjut Melissa selanjutnya. Lagi-lagi, Catherine berusaha untuk tersenyum sopan menghargai ucapan selamat dari Melissa itu.
"Terima kasih," lirihnya.
"Alex tentu sangat beruntung untuk mendapatkanmu. Sejak dulu, ia terlalu sering bermain dengan banyak wanita tidak jelas... Lalu mendengar berita tentang pernikahan kalian, membuatku begitu bahagia. Kupikir kalian akan sangat cocok bersama. Aku yakin ia begitu tergila-gila padamu sekarang."
Sayang sekali, semua pemikiran Melissa itu tidak benar-benar terjadi pada kehidupan Catherine.
"Alex akan datang menyaksikan penampilanmu nanti, bukan?" Pertanyaan yang begitu menohok. Catherine jadi merasa ragu untuk menjawabnya, dan lagi-lagi ia hanya dapat tersenyum menanggapinya.
Catherine tidak tahu apakah suaminya itu akan datang atau tidak, karena sebelumnya pria itu bahkan tidak mengatakan apa pun tentang fashion show yang disinggungnya sebelumnya. Alex, ia malah lebih menggebu dalam membicarakan masalah perpisahan mereka yang sama sekali tidak diinginkan olehnya. Dan karena hal itu, ia yakin jika Alex tidak akan datang kemari untuk melihat penampilannya.
"Kemari lah, aku akan membantumu mengenakan gaun itu," ujar Melissa, kemudian berjalan mendekat pada Catherine dan mulai membantu wanita itu mengenakan pakaian yang akan ditampilkannya itu.
"Walaupun masih sedikit mengejutkan mengetahui bagaimana kau bisa mengenal Alex, tetapi aku tentu sangat mendukung hubungan kalian. Ehm... Apa kau ingin mendengar beberapa hal tentang Alex?" Jika situasinya tidak seperti ini, Catherine mungkin akan menggebu-gebu meminta Melissa untuk melakukannya, tetapi kali ini Catherine memilih tidak menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wife [END]
Romance~Cerita ini original milik saya, mohon untuk tidak memplagiat, menyalin atau membagikannya ke platform dan tempat baca lainnya. Terima kasih~ Alexander Dornan begitu terkejut ketika mendapati seorang wanita cantik berperawakan tinggi sedang duduk di...