Dua

5.2K 373 3
                                    

Malam ini, makan malam di rumah pukul 19:00, Ibu akan mengenalkanmu pada seseorang, tolong datang tepat waktu.

Love you honey
-Ibu

Selama tiga hari lamanya, kehidupan normal seperti yang Alex rasakan ketika berusia dua puluh empat tahun kembali ia rasakan. Tanpa kiriman foto wanita dari ibunya, tanpa celotehan dari ibunya, tanpa ibunya yang terus terusan menyecarnya dengan persoalan pernikahan.

Ya, tiga hari ini kehidupan bebas memang kembali. Namun, tiga hari setelahnya, semuanya seperti hancur dan kembali seperti semula, kembali pada kehidupan usia dua puluh tujuh tahunnya berkat satu pesan yang baru saja dikirimkan ibunya itu. Satu pesan berjuta makna itu seketika membuatnya mematung di kursi kerjanya. Semula ia berpikiran jika apa yang dikatakan ibunya tiga hari lalu di apartemennya itu hanyalah sebuah lelucon atau sebuah ancaman tidak serius dari ibunya. Namun, sepertinya tidak, ia seharusnya selalu ingat jika ibunya tidak pernah membuat lelucon atau bermain-main dengan apa yang dikatakannya.

Ia menghela napas lelah, kemudian menggosokkan kedua telapak tangannya ke wajahnya, merasa fruatasi. Apa jadinya jika ia benar-benar harus menikah dalam waktu dekat ini?

Tiba-tiba suara pintu terbuka mengejutkannya. Sarah, sekretarisnya datang dari arah pintu kemudian berjalan ke arahnya. Jangan membayangkan jika sekretarisnya adalah wanita seksi dengan sepatu hak tinggi dengan lipstik merah di bibirnya serta pandangan menggoda dimatanya, tidak, Sarah bahkan sangat jauh dari kata seksi, tubuhnya  sangat mungil, dengan sepatu datar dan lipstik sewarna bibirnya serta hanya ada pandangan profesional di matanya, jika boleh dibilang, tidak ada sesuatu yang menarik dari dirinya. Namun, tidak dapat dipungkiri jika gadis ini bekerja dengan sangat baik, tidak seperti sekretarisnya sebelumnya, yang terlihat begitu agresif dengan tampilan dan caranya bekerjanya, membuat Alex tidak nyaman berada bersamanya.

"Tuan Alex, saya akan merinci kembali jadwal Anda sore ini," Sarah dengan cepat tetapi tetap terdengar jelas membacakan semua susunan jadwal Alex sore hari ini, seperti biasanya, Sarah selalu mengingatkam bosnya itu akan janji temu yang dimilikinya.

Setelah selesai membacakannya, Alex jadi ingat jika jadwal terakhirnya hari ini adalah makan malam dengan rekan bisnisnya pada pukul 18:15.

"Semula untuk makan malamnya sendiri Tuan George sudah menghubungi saya sejak tadi, tetapi ketika hendak mengkonfirmasi pada Anda, Anda sedang dalam pembicaraan di telepon. Namun, sebelumnya Anda telah mengatakan jika Anda bisa melakukan semua pertemuan untuk hari ini, jadi saya mengatur pertemuan dengan Tuan George sore ini pukul 18;15," Alex mengatakan hal itu sebelum ia menerima pesan dari ibunya. Lagi pula ia tidak ingin makan malam dengan ibunya jika nantinya berujung pada pembicaraan tentang wanita.

"Baiklah, aku akan menghadirinya," Sarah mengangguk sopan, kemudian mengundurkan dirinya dari hadapan Alex.

Ia tidak percaya jika ibunya benar-benar akan melakukan hal konyol seperti memperkenalkan seorang wanita padanya, kemudian menjodohan wanita itu padanya.

***

Alex menatap jam tangannya. Sedari tadi ia terlalu asyik membicarakan bisnisnya hingga lupa jika jarum jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 20:00. Ia kemudian meraih ponsel dari sakunya, tetapi mendapati jika ponselnya dalam keadaan tidak aktif karena kehabisan baterai.

Merasa cukup dengan pembicaraan yang dilakukannya dengan Tuan George, Alex dengan menyesal mengakhiri pertemuan saat itu, kemudian mengundurkan dirinya untuk segera pergi dari restoran itu menuju rumah orang tuanya.

Unexpected Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang