Catherine mendudukkan dirinya sejenak di atas sebuah sofa di salah satu ruangan yang memang telah dipersiapkan untuk para model mengistirahatkan diri ketika ada break dalam sesi pemotretan. Ini sudah hampir satu minggu Alex dan dirinya tinggal bersama, tetapi tidak ada kemajuan apa pun dari usaha apa yang ia lakukan.
Setiap hari, ia selalu bangun lebih awal, kemudian menyiapkan semuanya untuk Alex. Tetapi setiap itu pula Alex menghindarinya. Alex tidak pernah mengenakan pakaian yang ia siapkan, tidak lagi mengenakan dasi yang ia pilihkan, tidak memakan makanan apa pun yang ia masak dan yang lebih buruk, Alex tidak berbicara dengannya. Ia mungkin sesekali berbicara. Ia hanya akan berbicara untuk mengingatkan Catherine seberapa besar usahanya, hubungan mereka tidak akan berubah, dan Alex dengan begitu jelas mengatakan jika ia akan menunggu hingga Catherine jera, kemudian menyerah untuk menyetujui kesepakatan yang diajukan olehnya.
Apa Catherine tidak melakukan tugasnya dengan baik untuk menjadi istri Alex? Ia tahu, ia mungkin belum melakukan hubungan yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri dengan Alex, tetapi bagaimana ia melakukannya ketika Alex bahkan tidak ingin berbicara dengannya? Apa ia menginginkannya? Oh, tentu saja. Memikirkan hal itu terus saja membuat wajahnya bersemu.
"Apa kau sedang berpikiran kotor sekarang?" Seseorang mengejutkan Catherine dari lamunan singkatnya itu. Sandara. Dia selalu saja berbuat hal-hal menyebalkan seperti ini.
"Bisakah kau menyapaku dengan tidak mengejutkanku seperti ini?" Jika Catherine memiliki riwayat penyakit jantung, mungkin saja saat ini ia sudah tidak sadarkan diri.
"Maafkan aku, itu salah satu keahlianku," ujar Sandra menampilkan senyuman konyol sebelum kemudian mendudukkan dirinya di samping Catherine.
"Hei, kau belum menjawab pertanyaanku, apa kau sedang memikirkan hal kotor?" Catherine menggeleng. Temannya itu selalu saja berpikiran yang tidak-tidak.
"Tidak, oh, pergilah Sandra, tidakkah seharusnya kau melakukan sesi pemotretanmu sekarang?" Usir Catherine dengan malas. Sandra menganggu pikirannya untuk menyusun rencana mendekatkan diri pada Alex.
"Aku tidak percaya, wajahmu menunjukkan wajah mesum sekarang. Apa ia sangat baik di ranjang? Hingga membuatmu terus memikirkannya?" Catherine memutar matanya kesal. Akhir-akhir ini Sandra terus saja menggodanya. Jika godaannya benar, Catherine mungkin akan merasa malu-malu sekarang, tetapi sayangnya hal itu tidak benar.
"Sandra."
"Sesuatu menganggumu?"
"Tidak."
"Apa kau merindukan suamimu?" Selalu.
"Pergilah!"
"Jika rindu, temui saja, apa susahnya sih? Terkadang aku merasa bingung dengan orang-orang yang sedang di mabuk cinta. Mereka terlalu rumit memikirkan sesuatu yang tidak-tidak dan memusingkan dirinya sendiri. Oh, sudahlah, aku akan pergi sekarang," Sandra sepertinya ikut merasa kesal dengan Catherine yang tidak terbuka, sementara Catherine menanggapinya dengan sebuah gelengan. Oh, mau bagaimana lagi ketika ia tidak memiliki sesuatu yang menarik untuk diceritakannya.
***
Catherine sebenarnya tidak begitu ingin bertemu dan menganggu Alex sekarang. Bukan, bukan maksudnya ia tidak menyukai untuk bertemu dengan Alex, ia menyukainya, dan selalu merindukan Alex. Namun, ia tidak tahu apakah kedatangannya akan menganggu Alex.
Jujur saja, setelah ungkapan kekesalan yang Sandra utarakan padanya membuatnya berpikir untuk menemui Alex. Ia ingin menemui Alex di kantornya dan membawa sekotak makanan yang dibelinya dari restoran favoritnya. Catherine ingin saja memberikan makan siang Alex dengan masakannya sendiri, tetapi ia merasa akan menghabiskan waktu di jalan untuk melakukannya. Lebih baik ia membeli makanan agar Alex bisa segera memakan makanan siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wife [END]
Romance~Cerita ini original milik saya, mohon untuk tidak memplagiat, menyalin atau membagikannya ke platform dan tempat baca lainnya. Terima kasih~ Alexander Dornan begitu terkejut ketika mendapati seorang wanita cantik berperawakan tinggi sedang duduk di...