Sembilan Belas

3.6K 207 5
                                    

Ada yang nunggu? Maaf yaa.. sebelumnya author udah bikin pengumuman kalo author lagi sibuk UAS kemarin, jadi update nya ditunda *hayooo pasti ada yang ga tau karena belum follow, nah sekarang bisa follow dulu wkwk* Jadi, karena sudah selesai UASnya, maka author up deh part sembilan belas ini....

Jangan lupa vote dulu sebelum baca. Makin banyak vote makin cepet up. Hehe... karena kayaknya yang baca 500-an, tp yang vote cuma 100-an huhu T^T. Ya udah deh, dari pada kelamaan baca ini, mending baca ceritanya Alex sama Catherine yaa... Ugh, happy reading semua.

***

Waktu berjalan begitu cepat, tanpa terasa hari pernikahan Catherine dan Alex telah tiba. Semua persiapan pernikahan mereka dapat dikatakan sempurna, walaupun terdapat sedikit perubahan dalam rencana pernikahan mereka. Sebelumnya mereka berencana untuk melangsungkan pernikahan mereka dengan mengucap janji di gereja tempat di mana Ayah dan Ibu Catherine menikah, kemudian dilanjutkan dengan menggelar pesta pernikahan mereka di panti asuhan. Namun, karena pertimbangan lokasi tempat yang cukup jauh untuk di tempuh antara gereja dengan panti asuhan, maka Catherine memutuskan untuk mengucap janji pernikahan dan menyelenggarakan pesta pernikahannya di panti asuhan.

Catherine menatap lama pada pantulan cermin yang ada di hadapannya itu. Seberapa sering dirinya bercermin, tidak pernah sekali pun ia merasa begitu cantik seperti ini. Catherine tidak tahu, entah efek dari gaun pernikahan, riasan wajahnya atau kenyataan jika dirinya akan menjadi istri dari seorang Alex, yang membuatnya merasa begitu cantik dan tidak dapat berhenti tersenyum mengagumi dirinya sendiri. Sekarang, ia jadi berpikiran, bagaimana penampakan Alex dengan tuxedo pernikahannya? Ia tentu akan terlihat begitu tampan seperti Alex yang selalu berhasil membuatnya terpesona.

Seseorang membuka pintu ruangan di mana Catherine berada saat ini. Ruangan yang lebih tepatnya merupakan sebuah ruangan yang ada di panti asuhan ini, yang kemudian disulap dalam waktu singkat menjadi sebuah tempat persembunyian si pengantin wanita sebelum bertemu dengan pengantin prianya.

Niall, sahabat terbaiknya itu, muncul dengan senyuman lebarnya ketika menatapi bayangan cantik Catherine yang membalas tatapannya di pantulan cermin. Membuat senyum Catherine makin melebar.

"Kau terlihat sangat cantik, Catherine," ujarnya bersemangat. Kali ini, Catherine tidak mencoba untuk menyangkal kalimat pujian yang terlontar dari bibir Niall itu. Hari ini, merupakan hari spesial untuknya dan seperti apa yang dirasakannya sebelumnya, ia merasa begitu spesial dengan kenyataan jika sebentar lagi ia akan mengucap janji pernikahan dengan seorang Alexander Dornan.

"Terima kasih," balas Catherine masih dengan perasaan gugupnya. Tidak pernah dirinya merasa segugup ini, sekali pun ia adalah seorang model yang pernah bertemu dengan desainer terkenal atau bertemu para penikmat fashion yang berasal dari kalangan super star. Ini berbeda, dan semua perbedaan ini hanya disebabkan oleh Alex.

Pertemuannya di altar nanti akan menjadi pertemuan pertama mereka setelah kejadian di mana mereka saling berbicara. Setelah pembicaraan mereka saat itu, Alex hanya diam, tidak banyak menyangkal atau mendebat Catherine. Mungkin itu merupakan salah satu tanda jika Alex sudah mulai membuka hati untuk Catherine.

"Apa kau ingin melihat anak-anak yang akan menjadi penabur bungamu, nanti?" Mendengar tawaran dari Niall itu membuat Catherine terkejut. Jujur saja, sebelumnya Catherine sama sekali tidak memikirkan tentang penabur bunga untuk pernikahannya, karena dirinya dan Alex tidak memiliki anggota keluarga yang masih anak-anak. Namun, mendengar perkataan Niall itu tentu saja membuat Catherine bersemangat. Pengiring bunga akan membuat pernikahannya lebih sempurna.

"Aku tahu, ini hanya kejutan kecil dariku dan Samuel, tetapi aku berharap kau menyukainya," mendengar nama Samuel membuat Catherine mengingat ketegangan apa yang pernah terjadi di antara mereka, tetapi ia memilih menepisnya, karena sekarang mereka sudah saling bahagia dengan keputusan ini.

Unexpected Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang