Tiga Puluh Satu

2.4K 181 18
                                    

"Bisakah kau menjaga jarak dari suamiku?" Teriak Catherine merasa begitu terluka.

Terluka. Ya, Catherine tentu merasa begitu terluka ketika menemukan pemandangan yang tidak pernah ia duga sebelumnya akan terjadi di tempat ini, di hadapan publik seperti ini. Pemandangan yang menampilkan Alex yang sedang sibuk bermesraan dengan wanita lain.

Sebelum ia sampai ke hadapan dua orang ini, dengan salah satu di antaranya yang dikenalinya sebagai suaminya sendiri, Catherine bahkan dapat mendengar kalimat-kalimat kotor apa yang keluar dari bibir wanita itu.

Demi Tuhan, apakah wanita itu tidak tahu jika Alex adalah pria beristri sekarang?

Catherine mungkin merupakan wanita lemah lembut yang selalu mengalah untuk tidak memicu sebuah keributan. Namun, untuk masalah ini, ia tidak bisa melakukannya.

"Maaf?" Wanita itu melemparkan tatapan mengejeknya pada Catherine, sebelum kemudian tertawa kecil menatap Alex, meminta pria itu untuk ikut tertawa pada sebuah hal yang bahkan tidak terdengar lucu sama sekali di telinga Catherine.

Di sisi lain, Alex hanya terdiam mengamati istrinya yang terlihat begitu meledak-ledak itu.

"Alex?" Kali ini Catherine yang bertanya, seperti meminta Alex untuk menjelaskan status hubungan mereka pada wanita itu.

Sekali pun mereka akan berpisah, Alex tidak seharusnya melakukan hal ini padanya.

Pria itu tidak mengatakan apa pun, yang membuat Catherine merasa begitu frustasi.

Catherine dengan paksa menyeret lengan pria itu untuk mengikutinya kemana pun ia pergi, kali ini ia mencari sebuah tempat sepi untuk mendebat semua tindakan tidak benar yang pria itu lakukan kepadanya.

"Kau?! Bagaimana bisa kau melakukan itu?" Tanya Catherine dengan emosinya yang meluap-luap. Catherine bukan tipe wanita yang akan mengamuk seperti itu, tetapi ia sudah lelah... Sangat-sangat lelah dengan semuanya. Dan Alex.... Sepertinya sudah benar-benar tidak peduli padanya.

"Bagaimana bisa kau ada di sini untuk menemui wanita lain?" Ini merupakan kesakitan terbesar Catherine untuk hari ini, yang bahkan lebih besar dari ketidakhadiran Alex untuknya.

"Demi Tuhan, Alex!" Catherine benar-benar kecewa sekarang.

"Aku..." Dan ya... Air mata sudah tidak bisa lagi dibendung olehnya.

"Demi Tuhan, Alex! Aku tidak tahu hal apa yang membuatmu begitu ingin berpisah dariku. Aku bahkan sampai menghubungkan keinginan berpisahmu itu dengan kepergian Ayahmu. Namun, apa yang kulihat hari ini? Wanita lain? Apa karena wanita ini?" Catherine menggeleng, merasa tidak percaya dengan tindakan kejam Alex.

Mendengar kalimat yang baru saja Catherine utarakan itu membuat Alex mematung. Wanita ini... bagaimana dirinya bisa....

"Kupikir kau hanya merasa takut jika aku melakukan hal yang sama dengan apa yang Ayahmu lakukan padamu." Catherine mengambil napas, sebelum kemudian kembali melanjutkan, "tetapi sepertinya aku salah karena bukan alasan itu yang sebenarnya kau miliki untuk menceraikanku. Wanita lain. Ya, mungkin karena wanita itu. Ia sangat-sangat cantik, hingga membuatku memahami jika aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirinya. Tetapi, Alex? Kita bahkan belum berpisah. Bagaimana jika kau menyakiti Ibuku dengan perlakuan kejam yang tidak seharusnya kau lakukan itu?"

Alex masih terdiam memaku tanpa suara. Ia masih memikirkan bagaimana wanita itu bisa mengetahui tentang Ayahnya.

Tindakan diam Alex, membuat Catherine semakin frustasi. Ia lelah... Sungguh lelah. Tuhan, maafkan Catherine jika dirinya sudah tidak bisa mengusahakan lagi semua ini.

"Jika kau bersikukuh untuk berpisah dariku.... Baiklah, aku akan menyetujui kesepakatan awal yang kau ajukan itu. Tetapi, aku tidak akan meminta hal apa pun darimu, harta... Atau pun anak sekali pun. Aku sudah lelah. Aku sudah sangat lelah, Alex."

Unexpected Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang