Pulang dari membeli buku bersama Gama, Kanna langsung masuk ke dalam rumahnya. Rumah yang sepi. Rumah yang tampak indah dari luar, namun jika Kanna sudah masuk ke dalam, justru dia merasa rumah ini adalah tempat yang menyedihkan seperti tanpa penghuni.
Terkadang saat Kanna pulang ke rumah, Kanna hanya ditinggal seorang diri. Karin dan Karra pergi entah kemana, mereka tidak pernah mengajak Kanna berpergian, bahkan untuk keluar rumah selangkah berbarengan pun tak pernah. Kadang juga saat Kanna pulang, Kanna disambut oleh kemesraan ibu dan anak itu, namun saat Kanna datang seolah semuanya berakhir, Karin dan Karra langsung masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Seperti tidak ingin melihat Kanna sedetik pun.
Begitulah hidup Kanna setelah pulang sekolah. Sepi, sunyi, dan seorang diri. Rumah besar ini hanya akan ramai saat Kanna dan Karin berdebat. Atau Kanna dan Karra yang berdebat. Begitulah rumah ini bersuara.
Kanna masuk ke dalam kamarnya, matanya menyorot setiap sudut kamar yang masih berantakan. Pagi tadi Kanna tidak sempat membersihkan kamar, untung Karin tidak melihat kamar Kanna, kalau Karin melihatnya bisa saja Kanna sudah kena marah.
Dengan segala penat yang Kanna rasakan, dia menggantung tasnya dibelakang pintu, kemudian menarik selimut yang ngegumpal diatas kasur, melipatnya dengan rapih. Kanna merapihkan kamarnya. Mulai dari merpihkan tempat tidur, merapihkan baju bajunya yang berserakan, hingga menyapu dan mengepel lantai. Tak peduli seberapa lelah badannya, Kanna tetap membersihkan kamarnya. Hidup bersih, itu adalah motto hidup Kanna yang dia ambil dari Karin. Apapun tentang Karin, Kanna selalu mengikuti jejaknya.
"Akhirnya selesai," ucap Kanna kemudian menjatuhkan badannya dikasur.
Selang beberapa menit hape Kanna berbunyi. Notifikasi whatsapp masuk, segera Kanna membuka hape dan membaca pesan tersebut.
Gama jutek: Bk pntu.
Kanna Alaska: Maksudnya? Ruang BK kenapa, Gam?
Gama jutek: lol. Buka pintu.
Kanna Alaska: Ohhh! Ya Ampun kirain ruang BK sekolah kenapa gitu. Habisnya singkat banget kaya gak ada huruf di keyboard Gama.
Gama jutek: gc.
Kanna Alaska: Gc apaan, sih, Gam?
Gama jutek: gc bk pntu.
Kanna Alaska: Hah? Gc itu apa Gama? Kanna gak paham
Gama jutek: cari tau sendiri!
Gama jutek: cpt bk pntu. Mau gue dobrak?
Kanna cepat cepat bangun, berlari sekencang mungkin agar Gama tidak merusak pintu rumahnya.
Cewek itu membuka pintu, menampakan Gama yang mengunakan kaos oblong berwana hitam dengan tulisan Love Father!. Jujur Kanna sudah menahan tawa sejak awal membaca tulisan dikaos Gama.
Tampang sama baju gak selaras!
"Jaga mata lo," Gama memperingati.
"Maaf, Gam." Kanna cengar cengir.
Setelahnya mata Kanna langsung tertuju pada kotak makan babi berisi ayam seperti biasa. Tanpa dikasih, Kanna sudah merampasnya duluan. Gama yang sudah hapal pun hanya berekspresi datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY NOT ME?
Teen FictionKanna Alaska. Di asingkan oleh keluarganya sendiri. Ibunya, Karin, mengabaikan Kanna seolah Kanna tak ada dalam hidupnya. Kanna punya kembaran, dimana kembarannya diperlakukan sangat baik oleh sang ibu namun dirinya tak pernah menerima perilakuan b...