27. Pesawat Kertas

461 45 4
                                    

Ini pertama kalinya seorang Gama Putra Bagaskara ngedate. Dulu Gama terlalu fokus pada 1 cewek, sampai dia tidak mau menoleh pada cewek lain.

Namun, kini cowok itu telah berpaling pada cewek dengan sejuta kepalsuan. Bahkan hari ini dia mengajak Kanna malam mingguan. Entah kemana, Gama sedang memikirkannya sekarang.

Gama mengetik sesuatu dilaptop.

Tempat yang cocok untuk jalan bareng cewek.

Cewek suka tempat apa?

Cewek suka makan apa?

Cewek suka minum apa?

Cewek suka cowok seperti apa?

Apa yang harus dilakukan ketika jalan bareng cewek?

Kira kira begitu isi history google Gama.

"Aagggrhh," Gama mengacak rambut. Otaknya sedikit bebal ketika memikirkan hal hal tentang cewek.

"Gue harus ajak Kanna ke mana?" Gama mikir. Entah sudah berapa kali dia berdialog sendiri.

Di sisi lain, Kanna berjerit kesenengan. Sungguh, dia seperti orang kesetanan! Lompat lompat diatar kasur, membenturkan kepalanya pada bantal saking senengnya.

"AAAAAAA."

"KANNA DIAJAK MALMINGAN SAMA GAMAAAAAAA!"

Kanna menarik boneka babi. Lalu mencengkramnya gemas.

"BABIK, KANNA SENENGG! babik tau gak? Kanna nanti mau malem mingguan sama Gama! Kanna gak nyangka. Kanna bangga banget deh sama diri sendiri," Kanna bicara pada boneka babi yang kini dia peluk gemas.

"Babik juga bangga,'kan sama Kanna? Iyalah bangga! Soalnya Kanna hebat banget bisa bikin Gama suka sama Kanna! Pasti karena Kanna cantik," Kanna terus berbicara pada benda mati itu.

"Kira kira Gama bakal ajak Kanna ke mana ya?"

"Nonton? Makan diresto bintang 5?"

"Ah gak mungkin! Pasti jalan jalan keliling kota terus naik kincir dibazar," Kanna memejamkan mata sambil senyum senyum salting. Kanna yakin, malam ini akan menjadi malam yang indah.

Namun, ternyata tidak seindah itu. Sebab Gama tidak mengajaknya nonton atau makan diresto apalagi keliling kota. Tidak! Justru Gama membawa Kanna ke saung ditepi danau. Bukan hanya itu! Gama juga membawa buku buku! Untuk apa? Ya benar. Untuk belajar!

"Gam, ini serius?" Kanna bengong.

"Hm," Gama sibuk merapihkan saung yang akan mereka tempati.

"Kanna gak masalah kalau malam ini kita berakhir ditempat ini. Tapi Gama bawa buku buku, bikin Kanna mikir
kita mau pacaran atau kerja kelompok?" Kanna menatap Gama tidak percaya.

"Ini namanya pacaran sehat," sahut Gama dingin.

"Hah? Pacaran sehat?" Kanna tidak paham. 

"Gama, pacaran sehat tuh gak gini. Pacaran sehat itu kita makan ditempat yang steril, makanannya yang sehat sehat," jelas Kanna polos.

Gama berhenti dengan kesibukannya. "Memang gitu? Terus kalo pacaran gak sehat gimana?" tanya Gama sama polosnya.

"Hmm," Kanna mikir lagi. "Kayanya pacaran yang gak sehat itu gini deh. Orang orang yang kalau pergi sama pacarnya terus makannya seblak mulu. Nah itu gak sehat. Bikin lambung mereka rusak," jelas Kanna dengan tampang sok pinter.

Gama mengangguk percaya. "Oh gitu," respon Gama singkat.

Namun, Gama tidak berhenti disitu. Dia tetap merapihkan saung dan buku bukunya. Setelah selesai merapihkan saung, Gama menyuruh Kanna naik ke atas.

WHY NOT ME? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang