ー17

373 71 5
                                    

sepasang iris biru memandang sebuah pigura yang berisi foto dua orang perempuan. satu wanita dan satu anak perempuan.

di bawah hujan bunga sakura, keduanya tersenyum bahagia. dengan sang wanita yang menggendong putrinya.

wajah pria yang sedang memegang pigura itu tampak sayu dan lelah. kedua matanya pun menyorot sendu, tapi ada sirat tajam dan tegas yang bersembunyi di dalamnya.

namun dalam sekejap, sorot itu tergantikan dengan tatapan kosong. rahangnya mengetat. ibu jarinya menekan ujung pigura lalu menghempaskannya ke lantai hingga hancur.

ia bangkit dari kursi kebesarannya dan memandang pigura itu.

sedetik kemudian, ia berlutut. tangan besarnya menyingkirkan kepingan-kepingan kaca lalu mengambil fotonya.

sebelah tangannya mengusap wajahnya kasar lalu menunduk. sirat sesal tampak di netranya.

"ada apa sebenarnya denganku..."

"sora, apa yang akan kau lakukan kalau kazuha datang kembali?"

manik biru langit yang sedang menatap sebuah objek seketika melirik tajam.

rami mengangkat kedua tangannya. "maafkan aku kalau menyinggung. tapi aku bertanya untuk mengantisipasi jikalau ia benar-benar akan datang kembali."

"kau tau aku tidak suka membahas keluarga busuk itu. kenapa masih membahas salah satu dari keparat mereka sih?"

"sudah kubilang aku bertanya untuk antisipasi."

"itu masalahku, aku bisa menyelesaikannya sendiri. kau tak perlu khawatir."

"bagaimana bisa aku tak khawatir jika kazuha berkata kalau ryo sama-"

"jangan sebut namanya."

"-tuan besar menginginkan kau kembali?"

"rami."

perempuan berambut hitam itu menoleh, melihat yuta menggeleng. ekspresi pria itu menunjukkan untuk menyuruh rami tak lanjut bertanya lagi.

"tak bisa, yuta. aku terlalu khawatir dengan keadaan sora sekarang. aku tau ini topik sensitif, tapi aku tak akan berhenti bertanya kalau sora tidak memberikan jawaban."

"nanaba rami."

"aku tak akan berhenti. jadi, diamlah."

yuta yang ingin lanjut menghentikan rekannya itu terhenti dan membelalak saat mendengar sora bersuara.

"aku akan datang ke sana."

kedua temannya mengerjapkan mata,

"apa?!"

sora mendecak geram. "aku akan datang ke sana! tapi tak tau kapan karena belum pasti." katanya. "aku hanya ingin mengambil barang-barang yang tertinggal dan barang-barang ibu. tidak ada bertanya lagi, aku sudah selesai menjawab."

"tunggu, sora-"

pintu ditutup dengan keras, menjadi balasan terakhir untuk sang tangan kanan.

helaan nafas kesal keluar dari celah bibir pink.

sora pindah tempat ke ruangan lain yang lumayan jauh dari ruangan sebelumnya dengan posisi menghadap jendela yang terbuka. ingin menenangkan hati dan pikiran dari omongan rami daripada meledak di depan kedua temannya.

sedikit rasa sesal muncul di benaknya mengingat ia sempat membentak dan berbicara dengan nada tinggi pada yuta dan rami.

"ck, kenapa jadi menyebalkan seperti ini sih." gerutunya.

blue moon ー haitani ran [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang