ー3

985 142 18
                                    

drap! drap! drap!

teriakan demi teriakan menggema di gudang. sora tersenyum lebar. dan sekejap kemudian sebuah suara tembakan terdengar.

orang-orang musuh berhenti. mereka teralihkan oleh salah satu teman mereka yang terkapar di lantai dengan kepala yang sudah bercucuran darah.

sora menutup mulut, tatapannya tampak polos. ia memiringkan kepala, "are? padahal aku tak berniat ke arah kepala. nante zan'nen~"

sang ketua musuh terbelalak. ia menunjuk dengan marah. "bukannya kau bilang tak akan menggunakan senjata?!" yang lebih tepatnya diarahkan ke mikey.

"kau ini hobinya memang berkomentar ya? protes terus sejak tadi." sahut kokonoi. ia jengah karena ketua musuh komplain terus menerus.

"berisik! kau sudah berjanji untuk-"

dar! dar! dar! dar!

brugh!

mengikuti korban pertama, empat orang ikut tumbang. mereka juga ditembak di kepala. asap keluar dari ujung revolver. sora menatap musuh-musuhnya nyalang.

"dasar tidak sopan. lawanmu itu aku, jelek. berani sekali kau malah berpaling pada ketua, mentang-mentang aku perempuan."

sang ketua musuh mengepalkan tangan kesal. sedangkan sanzu di belakang bertepuk tangan. "orang bodoh memang akan selalu menjadi orang bodoh ya ternyata." timpalnya memanasi.

"sialan-"

dar!

satu orang kembali menjadi korban. total enam orang yang sudah tewas karena ditembak oleh sora.

perempuan itu memicingkan mata. "terlalu lama."

tanpa basa-basi lagi, ia segera berlari maju, berputar dan langsung menendang salah satu anggota musuh dengan keras.

tendangan itu telak membuat musuh terlempar sampai mendorong beberapa temannya. bahkan sampai membuat yang ditendang memuntahkan darah sebab ditendang tepat di ulu hati.

sora menurunkan kaki. matanya sudah berubah menjadi biasa, tapi ada sirat dingin di sana. "maju. kuhabisi kalian semua."

para anggota musuh terhenyak sejenak, sebelum mulai maju berkeroyok. sementara itu sang ketua mulai panik.

ia kira bonten-atau mikey lebih tepatnya, akan memenuhi janjinya.

entah ia yang terlalu bodoh atau apa, ia benar-benar tak membawa senjata. sama halnya dengan anggota-anggotanya.

salahnya sendiri. organisasi seperti bonten, diharapkan akan memenuhi janji? tentu saja tidak mungkin.

suara bak-bik-buk terdengar jelas di gudang itu.

berputar, pukul, tendang, putar, melompat, tembak, putar.

sora terlihat seperti sedang menari. gerakannya sangat mulus dan indah. tubuhnya meliuk dengan cantik.

yah, kelihatannya memang seperti itu. tapi aslinya ia sedang menghajar seratus sembilan puluh empat orang yang tersisa dengan sedikit brutal mungkin?

di samping itu, anggota bonten yang awalnya diam memperhatikan, mulai sedikit tertarik.

"darimana kau mendapatkan orang sepertinya, mikey? terlebih perempuan." tanya takeomi masih dengan memperhatikan sora yang sedang menghajar musuh.

mikey menelan taiyakinya. "pinggir jalan."

"maksudmu?" kakucho ikut bertanya dengan wajah bingung.

"dia dulu tetanggaku. karena satu dan lain hal, beberapa minggu lalu aku bertemu dengannya di pinggir jalan. ya sudah, aku ajak saja." lalu kembali memakan taiyakinya.

blue moon ー haitani ran [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang