[8]. Quiz

10.5K 901 10
                                    

Kringg kringg kringg!!

Clarine berdiri dari kursinya, dan menutup buku pelajaran yang barusan ia pelajari. Ia tidak akan istirahat bersama dengan Zara hari ini, karena gadis itu ada pertemuan organisasi hingga jam sebelas nanti. Ia pun berjalan keluar kelas untuk pergi ke rooftop.

Diperjalanannya sepanjang koridor kelas 11, semua orang yang ada disekitar/menghalangi jalannya, langsung dengan cepat menyingkir mempersilahkannya lewat.

Clarine mendengus kesal memperhatikan wajah orang-orang didepannya yang seolah-olah takut, tapi rasanya mereka akan segera menerkam gadis itu dibelakangnya, dengan menceritakan rumor dan gosip yang tak jelas. Munafik.

Tapi bodoh amat lah, dia tetap melanjutkan langkahnya sampai dipintu rooftop. Dan ketika ia sudah sampai disana, ia menghirup udara segar sedalam-dalamnya.

Rooftop ini lumayan. Tidak sepanas rooftop yang ada disekolahnya dulu.
Clarine pun berjalan kearah tembok pembatas, dan duduk disana dengan santai.

Satu menit...
Dua menit...

Ia menutup matanya perlahan menikmati semilir angin sejuk yang menerpa wajahnya.
Tapi ketenangannya itu tidak berlangsung lama ketika...

BRAK!!

"Gua tau lu gak bisa rebut hati si Alvair, tapi gausah commit suicide di sekolah anjir, ANGKER!!" Ucap lantang cowok yang tadi membuka pintu rooftop dengan kuat.

Ah... ia hanya ingin mencari ketenangan saja... tapi kenapa susah sekali ia dapat disekolah ini. Damn.

Clarine menoleh, dan mendapati... salah satu pawang Rana. Gadis itu tampak berpikir.
Kalau tidak salah namanya Rion. Si playboy berhati malaikat. Ini julukan sekolah.

Berhasil mengenali cowok tersebut, gadis itu kembali memposisikan badannya kedepan.
"Stress".

"Hah!?..." cowok itu mendekati Clarine. "Lu bilang apa tadi??" Tanya Rion. Sementara gadis itu lebih kesal lagi ketika cowok itu mengambil duduk disamping gadis itu.

"Ck, lu bisa ga tinggalin gue sendiri disini!?" Tutur Clarine dengan kesal. Rion melipat tangannya dan mengangkat dagunya. "Lo gak liat tulisan didepan pintu itu? Ini daerah khusus geng gua" ujar Rion dengan angkuh. Clarine hanya memutar matanya malas.

"Ga ada daerah-daerah khusus disekolah. Setiap murid juga punya hak kepemilikan yang sama disekolah ini. Kalo emang mau punya daerah khusus, mending lu beli tanah samping sekolah sana" ucap Clarine panjang lebar. Rion terdiam beberapa saat memperhatikan wajah cewek tersebut dengan seksama.

"Woahh" ia menaruh tangannya didagunya dengan tampang terkejut. "Gue kira lu orangnya ngebosenin. Kaget gue. Selain karate lu asik juga diajak debat" ucap Rion sambil melakukan gerakan menepuk tangan.
"It's not karate idiot. Itu krav maga" gumam Clarine. Merasa terganggu dengan cowok disampingnya. Clarine langsung memutar tubuhnya dan turun dari tembok pembatas itu.

"Eh lo mau kemana!? Debat kita belum selesai" ujar Rion berusaha menghentikan gadis itu, namun Clarine tetap berjalan sampai pundaknya tidak terlihat lagi dari balik pintu.

"Ada banyak hal yang belum gue tahu ternyata dari si Clarine. Interesting " gumam Rion dengan smirk diwajahnya. Lalu mengambil bungkusan rokok dari sakunya.

****

"Gile, keram banget pundak guaa" rengek Zara sambil mengurut bagian pundaknya yang terasa sakit. Ia kemudian teringat sesuatu dan langsung cepat-cepat menanyakannya kepada Clarine. "Oh iya Cla! Kemarin lu pesen ojol kan?? Tapi kemarin gue baru sampe rumah hujan udah deras banget. Lu gimana, aman gak kemarin?" Tanya Zara, Clarine agak tercegat dari kegiatan menulisnya.

Cool Girl Transmigration (! Slow Update !)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang