[14]. Lose His Mind

8.7K 603 3
                                    

DRAP DRAP DRAP!!

"Permisi, permisi!! Ah, suster! Tolong teman kami suster, d-dia tertabrak motor tadi!" Ucap Rion dengan wajah panik, sementara sang suster memperhatikan gadis tersebut sesaat, lau mengangguk dan sedikit berlari memanggil perawat dan petugas yang lain.

Alvair berdecak karena sudah satu menit belum ada juga petugas rumah sakit yang datang.

"Lama sekali sih!! Suster! DIMANA BRANGKARNYA!?" Tanya Alvair menaikan volume suaranya, ia tiba-tiba merasa kehilangan akalnya kala melihat wajah gadis di gendongannya yang sudah sangat pucat dengan berbagai luka di wajahnya.

"M-maaf dek, ayo. Cepat bawa ke ruang UGD!" perintah suster tersebut kepada beberapa petugas yang membawa brangkar.

Ia benci suasana seperti ini, hari ini hanya membuatnya teringat dengan kejadian masa lalunya.

DRRRRK DRRRRK!

suara brangkar yang didorong dengan sangat cepat mengisi ruang gendang telinga ketiga cowok tersebut.

"Maaf adik-adik. Kalian hanya bisa sampai disini. Sisanya percayakan saja sama kami. Kami akan berusaha sebaik mungkin" ucap sang suster, lalu tak lama kemudian beberapa dokter masuk menyusul suster tersebut kedalam ruangan, dan menutup pintunya.

Ketiga cowok itu kembali, dan duduk ditempat duduk yang ada didepan ruangan tersebut.

Mereka bertiga terdiam selama beberapa menit, agak sedikit syok dengan kejadian tiba-tiba yang membuat mereka ikut tertarik kedalamnya.

Merasa ada yang kurang, Eldan segera membolakan matanya, lalu menatap Alvair.
"Rana!? Lo ninggalin Rana?" Tanya Eldan dengan suara kuat. Alvair terdiam, lalu menggeleng.
"Gue kasih dia uang taksi. Dia udah pulang" ujar Alvair, Eldan mengusap dahinya dengan frustasi. "Kenapa lo... ah! Kalo tahu gitu, gue aja yang antar dia pulang tadi!" Ucap Eldan sambil menyandarkan tubuhnya.

Alvair terdiam lagi. Iya... dia juga merasa sedikit bersalah kepada Rana.

'Warna motornya... saya gak tahu itu warna apa, lebih kewarna biru tua tapi pucat, kalau soal plat nomornya saya tidak bisa lihat dengan jelas tapi tadi... saya cuman bisa tangkap tiga huruf belakangnya aja'.

'Eh... kalo gak salah... S-E-A'

Teringat dengan sesuatu, Alva langsung cepat-cepat menoleh ke Rion, untuk menanyakan sesuatu padanya.

"Yon" panggil Al. Rion menoleh, nada suara cowok itu tidak seperti biasanya. "Hm, ya?".

"markas Tiger Claw ada dimana?" Tanya Al tanpa basa basi. Eldan yang disampingnya pun ikut menatap Alvair dengan tatapan tidak percaya.

"Gila ya lo!? Lo mau nyari tau markasnya TC sama aja lo nyari mati!!" Tutur Eldan, Alvair menutup matanya, rahangnya mulai mengeras.

Alvair diam, matanya yang tertutup membuka kembali dan menatap cowok tersebut dengan tatapan yang.... tidak seperti biasanya.
"Bilang aja dimana" ujar Alvair dengan nada rendah.

Eldan berdecih. Huh, mulai lagi dia.
"Mana hp lo! Gue kasih titiknya" ucap Eldan, Alvair langsung merogoh ponselnya dan memberikannya kepada cowok itu.

"Disini. Tepat disamping sekolah yang sudah lama runtuh itu" ucap Eldan menerangi Alvair tempat markas rahasia geng Tiger Claw. Alvair kemudian mengangguk, dan langsung mengambil ponselnya kembali, dan dengan cepat menelepon seseorang.

....

"Tante... Al minta maaf".

"..."

"Clarine tadi kecelakaan. Sekarang Al sudah bawa ke rumah sakit Pattimura".

Cool Girl Transmigration (! Slow Update !)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang