Mengandung beberapa typo bertebaran/kata kurang fit in.____________________
"Kamu lupa Rin? Ituloh, kakak sepupunya Alvair yang sekolah di luar negeri, tapi udah balik lagi ke Indo, nah kebetulan nyewa tempat disamping kita. Jadi beruntung deh, kamu bisa lebih dekat dengan keluarga Pascal yang lain" Jelas Lian dengan nada gembira, bibir wanita itu tidak lelah-lelahnya menyunggingkan senyuman sejak ia mengetahui bahwa kakak dari sahabat mereka tinggal bersampingan dengan mansion mereka.
Clarine hanya menopang dagu-nya dan menimang-nimang. 'Ia pernah membaca nama Damian dalam novel ini. Tapi...
Damian tidak pernah muncul dalam dialog pemeran. Apakah dia hanya figuran.Tapi kalau dipikir-pikir... wajah Damian yang seperti itu kok bisa hanya memegang tokoh figuran?. Wajah seperti dewa Yunani seperti itu kan harusnya mendap--
Eh!!Clarine memelototkan matanya. Secara tidak sadar, ia malah memuji sosok Damian!? GILE!! Gadis itu mengacak-acak rambutnya frustasi.
Apakah otaknya sedang bermasalah sekarang!?."Kenapa kamu dek?" Tanya Matt melewati anak gadisnya yang sedang bertingkah tidak jelas. Clarine mengusap wajahnya.
"Clarine mau istirahat dulu" ucap Clarine dengan singkat, lalu berjalan dengan cepat kedalam kamarnya.Cowok itu serangga. Jangan pernah deketin cowok!!.
Hapal Clarine bagaikan mantra.****
Besok harinya....
"Pa... Clarine mau punya motor" ucap Clarine ditengah-tengah acara sarapan keluarga.
"Lahh? Tiba-tiba banget. Kamu kan gak tau bawa motor" ujar Matt dengan nada protes. "Clarine bakal belajar" ucap gadis itu, kini dengan tatapan serius. Kalau sudah ditatap seperti itu Matt sudah langsung mengerti berarti anaknya benar-benar serius.
"Nanti papa transfer ke rekening kamu, kamu pilih yang kamu mau aja" ucap Matt.
//author : Damn, horang kaya mah bebasss yaa???.
"Thanks pa... oke, Ririn udah selesai. Ririn pergi dulu ya... ma, pa" pamit gadis itu sambil menyalimi tangan kedua orangtua-nya.
"Hati-hati dijalan" peringat Lian, Clarine mengangguk lalu langsung pergi.
Disaat ia keluar dari depan gerbang mansionnya, tiba-tiba saja ia mendegar suara deruman motor yang agak kuat dari sampingnya."Hai" sapa Damian sambil menyunggingkan senyumannya. Clarine menelan saliva-nya gugup. Apa?? Gugup!?.
Eh, bentar. Kayaknya ada yang salah deh...
Clarine mengangkat alisnya terkejut ketika mendapati cowok tersebut sudah memakai seragam sekolah yang sama dengannya.
"L-lo--"
"Iya". Jawab Damian tanpa basa basi.
"Kenapa bengong? Ayo naik, kita bareng" ucapnya lagi, Clarine langsung menggeleng cepat.
"Nggak, nggak perlu. Gue mau pesan ojol aja" tolak Clarine dengan halus, lalu berjalan agak berjauhan dengan Damian. Sementara, cowok itu hanya diam saja memperhatikan tingkah Clarine.Clarine menoleh sejenak, dan mendapati cowok itu tak melakukan apa-apa hanya memerhatikan dirinya saja sedari tadi. "Lo bisa duluan aja" ucap Clarine dengan nada mengusir. Damian menggeleng. Clarine berdecak kesal. Namun sebelum ia membuka suaranya, cowok itu segera beranjak dari motornya, memakaikan gadis itu helm hitam miliknya dan menariknya menuju kedepan motornya.
"Kita satu sekolah, dan gue gak tau ruang kepala sekolahnya ada dimana. Jadi gue minta lo bareng sama gue aja, supaya bisa sekalian" ucap Damian tanpa babibubebo, Clarine hanya mendengus, tak tau lagi mau menolak seperti apa.
Apa semua keluarga dengan embel-embel Pascal se-pemaksa ini???.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Transmigration (! Slow Update !)
Teen Fiction[DILARANG KERAS UNTUK COPYPASTE] (Amatured Novelist) Clarissa Dian, gadis nakal dengan minus attitude, sering ikut perkelahian antar geng, bahkan memegang kendali salah satu kelompok gang besar di Jakarta. Cantik, tentu saja. Tapi dibalik wajahnya y...