[Typo Bertebaran].'CLARINE!!!' pekik suara dalam hatinya, yang langsung membuat kakinya lari kedepan pintu.
_________________________
Alvair dan yang lainnya tidak tuli, mereka dapat mendengar suara ribut yang ada diluar, dan langsung menyusul Rion yang sudah keluar terlebih dahulu.
Rion, cowok itu membelalakan matanya kebar-lebar melihat tubuh gadis yang baru ia temui tadi sudah tertelungkup diatas aspal dengan banyak luka di badannya.
"CLARINE!!!" Rion langsung berlari dengan cepat kearah Clarine yang sudah terlihat na'as itu, tidak mempedulikan ada berapa orang yang sudah ia dorong kuat agar ia bisa menghampiri gadis tersebut.
Eldan yang mendengar teriakan kuat Rion, membuat matanya terbelalak lebar dan menatap Alvair. Mereka berdua tanpa pikir panjang langsung berlari mendekati Rion.
Rana menutup mulutnya ketika melihat wajah Clarine yang sudah amat pucat. Ada banyak luka disekitar tubuh gadis itu, dan Clarine... ia sudah tidak membuka matanya lagi.
Alvair dengan cepat mengambil posisi berjongkok, dan meraba urat nadi Clarine dipergelangan tangannya.
Cowok itu terdiam."Denyut nadinya pelan... CEPAT CARI TAKSI!!!" Perintah Alvair dengan nada keras, beberapa orang yang sedari tadi menonton langsung lari kebirit, mencari pertolongan secepatnya.
"Gue bakal coba nelpon ambulans" Eldan langsung mengeluarkan ponselnya, lalu menekan nomor darurat disana.
'Aduhh... ini anaknya pak. Tadi keponakan saya nyebrang gak lihat-lihat kalo lampunya udah ijo, terus tiba-tiba dari arah toko A ada beberapa motor yang ugal-ugalan, kayaknya masih anak muda. Neng yang itu dari arah toko buku langsung lari terus dengan cepat dorong ponakan saya kesisi jalan, dan akibatnya ia yang kena seret motor. Sampe diujung sana'
'Apa ibu sempat ngeliat warna motor sama plat nomor pelaku yang ugal-ugalan?' Tanya pria yang lain.
"Dek, paman udah dapat taksinya!! Ayo buruan masuk!!!" Seketika bapak-bapak berumur tiga puluhan berteriak, sambil memanggil keempat anak sekolah itu untuk bisa langsung naik.
'Warna motornya... saya gak tahu itu warna apa, lebih kewarna biru tua tapi pucat, kalau soal plat nomornya saya tidak bisa lihat dengan jelas tapi tadi... saya cuman bisa tangkap tiga huruf belakangnya aja'.
'Eh... kalo gak salah... S-E-A' ucap si ibu.
Deg.
Alvair mengeraskan rahangnya ketika mendengar hal tersebut, Eldan dan Rion dibantu oleh beberapa orang pria sudah masuk kedalam mobil taksi. Sedang Alvair masih diam ditempatnya gigi-giginya mulai bergemeletuk tak terkendali. Entahlah... dia tidak tahu kenapa dia bisa semarah ini sekarang.
"A... al?" Panggil Rana dengan pelan. Ia baru kali ini melihat wajah cowok itu yang tampak sangat geram. Cowok itu menutup matanya sekilas lalu menatap Rana.
"Maaf Na... gue gak bisa nganter lo pulang. lni uang untuk naik taksi. Maaf gue ada urusan mendadak, gue harus langsung pergi" ucap Alvair dengan nada dingin. Rana meneguk salivanya lalu mengangguk pelan.
Kondisi Clarine sudah amat gawat sekarang. Dan ia pikir ia Clarine lah yang pantas dikhawatirkan sekarang dalam situasi seperti ini.
Cowok itu pun langsung pergi dari sana, mengambil motornya dan menyusul taksi tersebut.
****
"Pa... mama takut Clarine kenapa-napa..." Lian mengusap air matanya yang entah sudah keberapa kali menetes. Sementara Matt disampingnya hanya mengusap pundak istrinya tersebut berusaha untuk menenangkannya. "Mama tenang saja... percaya sama Tuhan. Tuhan pasti bisa membantu kita dalam situasi sesulit apapun. Seperti sekarang" ucap Matt, Lian menghentikan tangisannya, dengan sesegukan ia duduk dengan tegak lagi lalu menatap suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl Transmigration (! Slow Update !)
Teen Fiction[DILARANG KERAS UNTUK COPYPASTE] (Amatured Novelist) Clarissa Dian, gadis nakal dengan minus attitude, sering ikut perkelahian antar geng, bahkan memegang kendali salah satu kelompok gang besar di Jakarta. Cantik, tentu saja. Tapi dibalik wajahnya y...