♡♡♡♡06♡♡♡♡

6K 423 72
                                    

Bunda ingin menangis saja rasanya melihat sang anak yang sejak pagi hanya diam tidak seperti biasa yang aktif juga selalu berceloteh.

Hatinya begitu sakit melihat putra bungsunya kini mendiaminya, di mulai dari bangun pagi dan mandi.

Si kecil hanya diam saja, tidak mau berbicara padanya sama sekali.

Seperti sekarang suasana makan siang yang biasanya di iringi dengan celotehan si kecil dan juga pekikan tak terima saat sang ayah mengambil makanannya kini hanya senyap dan sepi.

Seperti biasa setiap waktu makan tiba, ayah akan menjahili taehyung hingga merengek kesal pada bunda agar sang ayah berhenti menjahilinya.

Ayah mengambil sosis berbentuk gurita pada mangkuk si kecil, berharap ada pekikan protes terdengar di telinganya namun harapan hanya lah harapan.

Responan si kecil jauh dari ekspetasi ayah, taehyung hanya mendongak untuk melihat wajah ayah lalu kembali menunduk melanjutkan makanannya.

Bunda menatap si kecil dengan sendu, bukan. Bukan ini yang dia mau. Bukan situasi seperti ini yang bunda mau.

Ayah sudah tahu karena bunda menceritakan nya mengenai insiden semalam dan tentu respon sang ayah begitu terkejut saat kemarin dirinya bergumam adek bayi, ternyata di dengar oleh si kecil.

"Tata udah mam-na" ucap taehyung lalu turun dari kursinya meski sedikit susah.

Bunda dan ayah membiarkannya mau di cegah bagaimanapun jika mood si bayi sedang tidak baik segala bujuk rayu tidak mudah untuk meluluhkan si bayi.

"Ayah.."panggil bunda lirih seraya bulir air mata turun dari pelupuknya.

Membuat ayah segera beranjak untuk memeluk sang istri dan menenangkannya.

"Gimana ayah hiks.. tata benci sama bunda sekarang hiks.." gumam bunda di sela tangisnya.

Ayah menggeleng kuat, mengelus punggung bergetar sang istri sembari bergumam " jangan bilang gitu ah, tata gak benci bunda ko. Tata cuman belum siap jadi kakak".

"Yang kuat ya bun, kita usaha bareng-bareng buat ngebujukin tata biar nerima adek bayi ini" kata ayah lembut.

Melerai pelukannya untuk menghapus air mata di kedua pipi sang istri.

"Sekarang kita bicarain baik-baik yuk sama tata, kita kasih pengertian nanti lama kelamaan tata bakalan nerima adek bayi ko" ujar ayah meyakinkan.

Lantas keduanya beranjak dari meja makan untuk berjalan memasuki ruang tengah yang terdapat sang anak yang tengah bermain mobilan dengan kepala yang menunduk.

Ayah mengkode pada bunda agar menghampiri si bungsu, bunda menurut dan kini duduk di samping si kecil yang pura-pura abai pada keduanya.

"Sayang" panggil bunda dengan lembut membuat si kecil yang tadinya bermain kini menghentikan gerakannya.

"Maafin bunda, sayang" lirih bunda dengan isak tangis penuh penyesalan.

"Maafin bunda udah ngasih tata, adek. Bunda minta maaf nak hiks.." ucap bunda di sela tangisannya.

Taehyung mengerucutkan bibirnya dengan kepala yang makin menunduk tak lupa kedua bola matanya kini mulai berkaca-kaca.

"Bunda mohon sama tata, jangan benci bunda sayang hiks.. tata harus terima adek bayinya ya sayang hiks.."

"Da mau hiks.. hiks.. da mau hiks.. aya sama buna nakal hiks.. da sayang-sayang tata lagi hiks.. tata da mau punya adik bayi hiks.. buna bilang da akan kasih-kasih tata dek bayi hiks.. tapi buna boong hiks.. aya juga hiks.. nakal! Nakal! Nakal!! Huwaaaa hiks.. hiks.." tangis akan kecewaan pecah dari bilah bibir si kecil, menangis hingga meraung seraya mendorong tubuh bunda agar tidak mendekatinya.

Baby tata Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang