♡♡50♡♡

3.9K 329 31
                                    

Ayah memandang sedih sang istri yang sedari tadi duduk di samping brankar yoongi, memegang tangan pucat itu di iringi isak tangis yang memilukan.

Itu sekitar 25 menit yang lalu bunda berada di sana setelah berhasil menidurkan kembali si bungsu yang baru sadarkan diri.

Ayah bisa melihat istrinya yang terus mengecupi punggung tangan yoongi dengan air mata yang mengalir membasahi pipi, jujur ayah tidak tega melihatnya.

Namun apalah daya ia berucap pun tidak di gubris oleh sang istri, bunda masih setia di samping yoongi dan sama sekali tidak mau beranjak.

Ayah menghela nafas, bagaimana pun ini harus di hentikan. Tidak mungkin ia membiarkan sang istri terus menangisi si sulung yang sampai sekarang belum juga membuka kedua matanya.

Dengan perlahan ayah melangkahkan kaki mendekati bunda, ia rengkuh pundak yang terlihat rapuh itu dengan elusan lembut hingga membuat tangisan sang istri kian mengencang.

Bunda meremas pakaian yang di kenakan sang suami, melampiaskan segala sakit yang menyesakkan dada tatkala melihat putra sulungnya yang terbujur lemah.

Ayah tentu ikut bersedih sebab untuk kesekian kali, ratu dalam hatinya terus menangis tak henti. Di depan si bungsu bunda memang terlihat baik-baik saja berbeda terbalik dengan keadaannya yang benar-benar kacau.

"Udah bun, kita doain abang biar cepet. Jangan di tangisin" ujar ayah lembut merengkuh tubuh sang istri yang bergetar hebat.

"Mending sekarang bunda istirahat, atau mau makan aja? Dari tadi pagi bunda belum makan lho" kata ayah lagi namun di balas gelengan dari sang istri.

"Bunda jangan gini, bunda harus kuat Inget ada tata. Senggaknya kamu harus kuat buat dia" ucap ayah ia kecup pucuk kepala bunda dengan sayang.

"Jangan gini bun, ayah beneran sakit liat bunda gini. Bunda harus kuat, kita doa bareng-bareng buat abang" kata ayah lagi namun tidak dapati sahutan dari sang istri.

Ayah menunduk untuk melihat raut wajah kelelahan bunda yang ternyata kini jatuh tertidur setelah lelah menangis seharian.

Maka dengan perlahan ayah menggendong tubuh itu dan menaruhnya di atas sofa dengan hati-hati, meluruskan kaki sang istri serta posisi kepala agar saat bangun nanti tidak merasakan sakit di tengkuknya.

"Ya allah gak tega banget liat sayangnya aku gini, kasih kekuatan buat istri hamba ya allah, tidur nyenyak bun jangan nangis lagi" kata ayah klu mengecup dahi sang istri dan menghapus air mata di kedua pipi bunda.

Ayah bernafas lega, tubuhnya ia hempas begitu saja di sofa single, memejamkan mata sembari mengurut pangkal hidungnya karena merasa pusing.

Hari ini benar-benar melelahkan untuk ayah maupun ang istri, yah semoga saja masalah ini cepat berlalu semoga saja.

Baru saja ingin memejamkan mata u tuk mengistirahatkan tubuh lelahnya, kini ayah terpaksa bangun lantaran mendengar suara tangis dari si bungsu yang berada di atas brankar.

Mau tak mau ayah bangkit untuk menenangkan bungsunya, berjalan menghampiri dan mengelus dahi itu dengan lembut.

"Kenapa sayang?" Tanya ayah lembut, dengan cekatan ia segera meraih tubuh sang anak ke dalam gendongan.

"Buna hiks.. mau buna aya huwaaa~ hiks.. buna" tangis si bungsu.

"Bunda bobo sayang, tata sama ayah aja ya. Kenapa bangun sih hm?" Tanya ayah, sambil menimang tubuh mungil sang anak.

Taehyung tidak menjawab ia terus saja menangis dengan kepala yang bersembunyi di berpotongan leher sang ayah.

"Kenapa nak bilang sama ayah, gak papa bilang aja. Diaper tata penuh hm?" Ucap ayah lalu kembali membaringkan sang anak di atas brankar untuk mengeceknya.

Baby tata Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang