Sudah satu minggu berlalu, si kecil yang kini berada di kediaman Keluarga Suho sementara di rumah hubungan ayah dan bunda tengah tidak dalam keadaan baik.
Bukan mereka sebenarnya, hanya bunda saja yang mendiami ayah semenjak ayah membentak si bungsunya.
Sementara ayah hanya pasrah saja di musuhi oleh istrinya sendiri toh memang benar ini salahnya yang tidak biasa menahan emosinya hingga membentak si kecil yang jelas belum pernah ia bentak sebelumnya.
Ayah tak menyangka keluarganya akan renggang seperti keadaan sekarang, ayah sudah mendatangi kediaman sang kakak untuk menjemput si bungsu setelah tiba di sana sang anak menangis saat melihat keberadaannya dan tidak mau kembali kerumahnya.
Sakit, jelas sakit melihat sang anak yang histeris saat mendapati keberadaannya.
Tak cuma si bungsu, istrinya juga kini mogok bicara padanya, jarang makan dan sering mendapati sang istri melamun di teras hingga menangis.
Tentang yoongi, ayah sama sekali belum menceritakan kondisi keluarganya pada putra sulungnya itu.
Entahlah ayah hanya merasa takut jika dirinya memberitahukan ini pada yoongi, yoongi akan kecewa padanya.
Tengah asik melamun ayah di kejutkan oleh pekikan bunda dari lantai bawah, berteriak memanggil namanya seakan terjadi sesuatu.
Tanpa pikir panjang ayah langsung keluar dari ruang kerjanya untuk mencari keberadaan sang istri.
Membeku melihat pemandangan yang di suguhkan di ujung tangga.
Di sana, bunda terduduk dengan darah menggenang di sepanjang kalinya tak lupa wajah kesakitan bunda yang membuat ayah tertegun melihatnya.
"A-ayah sakit hiks.. sakit.." lirih bunda.
Ayah langsung berlari menuruni tangga untuk menghampiri sang istri.
"Bu-bunda bunda kenapa, sayang?" Tanya ayah dengan gemetar seraya memeluk sang istri.
Bunda mencengkeram baju bagian lengan ayah sebelum berujar "jatuh dari tangga hiks.. sakit.." jawab bunda.
Tanpa membuang waktu ayah langsung menggendong bunda dengan posisi menyamping, berjalan cepat menuju mobil yang terparkir apik di depan rumahnya.
Laku mulai memajukan mobil dengan kecepatan yang bisa di bilang tidak rata2 itu menuju rumah sakit.
Ayah terlalu khawatir melihat sang istri yang terus menangis juga ringisan kesakitan keluar daru dalam mulut bunda.
Hingga sampai pada rumah sakit ayah langsung membawa bunda dan berlari agar cepat di tangani oleh sang dokter.
"Dok tolong selamatkan istri saya dok, saya mohon" ucap ayah dengan tubun yang gemetar.
Bunda sudah berada ruang ICU, saat ayah ingin masuk dirinya malah di tahan oleh sang perawat dan tidak memperbolehkannya masuk.
"Saya akan berusaha pak, bapak tenang saja"ucap si perawat lalu menutup pintu ruangan tersebut.
Tubuh ayah meluruh, menyandarkan tubuhnya pada tembok dengan isak tangis yang mulai keluar dari dalam bilah bibirnya.
Ayah takut, takut terjadi sesuatu pada sang istri juga bayi kecilnya.
Ayah merutuki dirinya yang tidak becus menjaga sang istri yang tengah hamil, seharusnya dia selalu ada di dekat sang istri meski bunda marah sekali pun.
Ini salahnya, salahnya yang sudah menjadi ayah sekaligus suami buruk untuk anak dan istrinya.
3 jam kemudian pintu rawat belum juga di buka hingga sekarang, sang dokter yang sudah berada di dalam sana selama 3 jam lebih namun sampai skrng belum juga keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby tata Season 2
Ficción Generalsquel baby tata, kalo belum baca cerita sebelum di harap baca dulu. cerita tentang keseharian putra bungsu Kim yang selalu di sayang oleh semua orang. si kecil manja, cengeng yang selalu bikin semua orang gemas melihat tingkahnya follow akunnya terl...