-London 2011
Instrumen musik dari radio mobil terdengar, menemani perjalanan pulang mereka.
Anthony Flatcher yang mengemudikan mobil melirik anaknya yang duduk di kursi belakang tengah memainkan teddy bear kepunayaannya-hadih yang baru beberapa hari lalu dibelikan Anthony sebagai hadiah ulang tahun Luna yang ke 7 tahun. Pria bermanik kelabu itu tersenyum tipis. Luna tidak ingin duduk di kursi depan karena tidak bisa bebas bermain, membiarkan ayahnya duduk sendirian di depan.
Mereka baru saja pulang dari sekolah Luna yang siang tadi mengadakan lomba seni. Luna adalah seorang penari hebat sehingga membuat gadis kecil itu mendapatkan juara dalam lombanya hari ini.
Mobil sedan mereka melaju melewati jembatan. Hari sudah malam dan suasana sekitar nampak gelap. Cahaya dari mobil Anthony adalah satu-satunya yang menjadi penerang.
Anthony sesekali tertawa saat Luna mencoba berkomunikasi dengan boneka merah muda nya, pria itu juga sesekali menolehkan kepala kebelakang untuk mengecek keadaan Luna. Namun ketika ia mengecek Luna untuk yang ketuju kalinya dan kembali melihat ke depan, Anthony tiba-tiba saja menginjak rem dengan kuat, membuat Luna yang tengah asik bermain di belakang, langsung terdorong maju. Gadis kecil itu hampir terdorong ke depan kalau saja sabuk pengaman tidak mengikatnnya tetap di tempat.
Boneka teddy bear Luna jatuh, namun gadis kecil itu tidak perduli dan lebih memerhatikan Ayahnya yang nampak cemas di depan.
"Daddy, ada apa?" Luna mencicit kecil, bertanya pada sang ayah.
Anthony menolehkan kepala ke belakang dan memberikan senyum menenangkan pada Luna. Ia menjulurkan tangan, mengusap rambut Luna sayang, lantas mengeleng sebagai jawaban.
"Bukan apa-apa sayang, bermainlah lagi."
Luna mengerucutkan bibirnya, alisnya mengerut kebingungan, tapi tetap mengikuti saran Ayahnya untuk kembali bermain.
Anthony kembali menjalankan mobilnya. Sementara Luna membungkuk kembali meraih boneka teddy bear nya yang jatuh. Tapi ketika boneka itu sudah berada di pelukannya lagi, sebuah truk besar melaju cepet dikemudikan seorang pria yang mengantuk, menabrak mobil mereka dengan keras.
Mobil itu terlempar menjauh dan berguling di aspal dan berakhir dalam keadaan terbalik. Kepala Anthony terbentur keras sehingga meneteskan darah, namun pria itu masih sadar meski tidak sepenuhnya. Luna menangis keras di belakang saat melihat cairan mereka menetes dari pelipis Ayahnya.
Anthony berusaha meraih sabuk pengaman yang masih mengunci Luna, namun belum sempat ia mendapatkannya, sopir truk tadi kehilangan kendali setelah menabrak sebuah mobil dan kini truk besar itu kembali menghantam mobil di mana Anthony dan Luna berada.
Luna menutup matanya erat, merasakan gunjangan dasyat dan putaran keras sebelum sebuah hawa dingin terasa membekukan tubuhnya, namun kemudian berangsur menghilang. Gadis kecil itu membuka mata perlahan dan melihat keadaan sekitar. Mobil mereka benar-benar hancur, Luna bisa melihat tubuh tak berdaya ayahnya di sana, terluka dan berdarah.
Kesadaran Luna hampir hilang saat seseorang datang dan menarik kakinya keluar dari dalam mobil yang rusak. Asap mengepul. Luna mengejrapkan matanya, sekuat mungkin ingin tetap sadar. Mata kelabunya menyorot seorang pria dewasa yang menariknya menjauh dari ayahnnya. Semar, sebuah gambar bunga mawar dengan tangkainya yang berduri menarik perhatian Luna, tergambar di lengan kiri pria itu. Hanya sejenak, Luna memperhatikannya sebelum kesadarannya hilang sepenuhnnya.
To Be Continued
_
A/n
Ruin Rose akhirnya debut. Tolong berikan dukungan kalian buat cerita ini. Dan untuk yang tidak sengaja nemu cerita ini dimanapun itu, dimohon untuk baca buku pertama -The Frost Soul- sebelum lanjut baca buku ini, karena kedua buku saling berkaitan, dan -Ruin Rose- adalah lanjutan dari buku sebelumnya.
Follow, Vote dan komen~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ruin Roses ✓
Fantasy[ The Elemental Trilogy | Book 2] Peristiwa terahkir memberikan pukulan besar bagi mereka, terutama untuk Luna yang kehilangan satu-satunya keluarga. Kepergian Hanna Fletcher menjadi titik balik dari keenganan Luna untuk kembali melibatkan diri dala...