BAB 37 | Bad Feeling

120 26 0
                                    

"Apa tidak apa-apa menempatkan mereka di sini? Alfred?" tanya Milled, wajahnya mengeruh, terdapat kekhawatiran di sana.

Alfred melirik ke arah pintu besi diujung bawah tangga, kemudian kembali menoleh pada rekannya dan memberikan senyum tenang "Sejauh yang kutau, Manor Tull memiliki penjara yang paling sulit ditembus. Selain itu, ini hanya cara pertama, kita perlu memikirkan cara lain untuk mengurung mereka secara permanen."

Milled Grint menghela nafas berat "Darius mungkin bisa memikirkan satu cara. Sayang sekali."

Mereka berjalan menuju lantai atas, menemui Finn, Noah, serta dua guru Alter, Erebus Buster dan Amber Planhooter.
Laura keluar dari kamar Katrina-saudara perempuannya tidak lama kemudian.

"Aku akan berada di sini untuk sementara, kondisi Kat sedang tidak baik," kata Laura. Dia menoleh pada suaminya dan Noah menganguk sebagai jawaban.

"Apa tidak apa-apa hanya kalian berdua di sini, bagimana jika Noah--"

Laura segera memotong perkataan Milled "Kalian butuh Noah untuk membantu, aku tidak apa-apa," katanya. Milled menghembuskan nafas berat.

"Bagimana jika aku saja yang menemani Laura?" Amber menawarkan diri, melirik Laura untuk meminta persetujuan.

"Yah, itu lebih baik." Milled ahkirnya pasrah.

"Sudah selesai? Apa kita bisa kembali sekarang? Aku punya firasat buruk dan kurasa seseorang telah menghancurkan pelindungnya."

Pernyataan Finn membuahkan keterkejutan diwajah setiap orang yang ada di sana.

"Apa itu Morana?" Tanya Erebus Buster panik.

"Aku tidak cukup yakin, tapi dia punya kekuatan yang besar sehingga mampu menghancurkan pelindung berlapis-lapis yang dibuat oleh tujuh ZA dewasa."

"Kita harus segera kembali kalau begitu. Kalau itu benar Morana, akan sangat berbahaya," kata Alfred. Mereka mengangguk dan bergegas keluar dari Manor untuk melakukan teleportasi luar ruangan.

Noah memeluk Laura sebagai salam perpisahan sementara "jaga Haden," bisik Lauara, Noah mengangguk sembari senyum tipis. Dia mencium pelipis Istri nya sebelum menyusul yang lain dan meninggalkan Laura bersama Amber Planhooter di Manor Tull.

Noah bergabung dengan yang lain dan melakukan teleportasi langsung menuju Manor Grint. Dan begitu mereka tiba disana, mereka melihat kericuhan ketika satu demi satu para ZA penduduk Kota berteleportasi meninggalkaan Manor Grint.

Kebingungan melingkupi mereka yang baru saja tiba. Pandangan Finn jatuh pada sosok Janessa yang berdiri di antara Claudia Olsen dan Megasy Hadley. Finn Sesegara mungkin menghampiri keponakannya.

Di sisi lain, Milled melihat sosok Luna di antara kegaduhan. Rambut platinumnya tergerai dan menjuntai lurus sepanjang pinggung. Sosok Zean Valture berdiri di sisi sang gadis dalam posisi membelakangi mereka.

"Ingat apa yang kukatakan Milled?" Ujar Alfred. Milled menelan ludah susah payah, merasa sedih atas anak muridnya tersebut.

"Nona Fletcher sepenuhnya telah tergantikan." Alfred mengangkat tangannya dan menyentuh bahu Milled "tapi yakinlah kalau Nona Fletcher belum sepenuhnya hilang. Kita perlu mencari cara untuk menariknya kembali."

Hembusan nafas berat Milled terdangar pasrah, wanita itu mengangguk. Mereka kemudian berjalan menghampiri Luna dan Zean yang tampak hendak pergi.

"Kalian berdua berhenti!"

Suara Profesor Milled Grint menghentikan pergerakan Luna saat gadis itu hendak melakukan teleportasi bersama Zean. Gadis itu lantas berbalik dan tersenyum manis seolah menyabut kedatangan para orang dewasa.

"Hello, Profesor," balasnya menyapa dengan nada riang namun terkesan seperti ejekan.

Alfred Dalbert menatap ke arah Zean, saat pandangan mata mereka bertemu, pemuda Valture segera mengalihkan wajah sebagai penghindaran.

"Apa ada sesuatu yang ingin anda katakan, Profesor?" Tatiana memandang kepala sekolah, membuat pria itu kini mengalihkan pandangan dari Zean kepadanya.

"Kami tau kau bukan lagi Luna..." Milled hendak menerobos jika Alfred tidak lebih dulu memotong perkataannya.

"Tenang Mille."

Tatiana terkekeh geli, melihat Milled Grint kini menatapnya dengan wajah keras dan tegang. "Tentu saja, aku tidak berharap bahwa kalian masih akan mengira aku adalah Luna Fletcher. Kalian tidak sebodoh itu bukan?"

Gadis itu kemudian menoleh pada Zean "lihat Zean, Alfred Dalbert sudah berada di sini sekarang, bukankah kau ingin menemuinya?" Katanya.

Zean menghembuskan nafas berat, pandangannya kembali bertemu dengan Kepala Sekolah, tapi kemudian lagi-lagi mengalihkan pandangan. Ekspresi wajahnya dingin dan kaku, tatapan matanya berkilat tajam dan tampak agak marah "ayo pergi dari sini." Zean menarik tangan Tatina dan membawanya berteleportasi ditempat itu juga.

Hembuskan angin menjadi pertanda kepergian kedua remaja tersebut. Mille menghela nafas berat, wajahnya masih memiliki gurat tegang dan cemas. Luna telah sepenuhnya digantikan oleh White Frost, dan roh itu membuat kekacauan di tempat perlindungan mereka. Ini mungkin baru awal, tidak ada jaminan bahwa gadis itu akan berhenti membuat masalah-masalah lain.

Kegaduhan semakin parah, hampir sebagian dari pengungsi telah berteleportasi menuju kota. White Frost mungkin telah membantai pengikut Morana dan memukul mundur musuh, tapi bukan berarti Morana akan begitu saja menghilang. Mereka yakin, cepat atau lambat, Morana ataupun Lysandra Blackton akan kembali dan membalas apa yang telah mereka terima.

Morana adalah wanita ambisius dan penuh kelicikan, jika wanita itu kembali, dia pasti telah menyiapkan rencana besar untuk membunuh mereka yang menghalangi jalannya.

"Kita harus melakukan sesuatu, Alfred. Mereka tidak akan aman di kota," kata Milled.

"Kita akan melakukan sesuatu, tapi mencegah keinginan mereka untuk pulang..." Alfred menghembuskan nafas pelan "itu bukan hak kita. Mereka datang untuk meminta perlindungan, jika mereka tidak ingin dilindungi lagi, apa yang bisa kita lakukan?"

"Mereka akan celaka," ujar Noah prihatin.

"Kita usahakan agar hal itu tidak terjadi," kata Alfred "Morana akan kembali, aku yakin. Karena itu kita harus cepat menemukannya lebih dulu sebelum wanita itu datang dengan kekuatan yang lebih besar."

Alfred kemudian mamangil Fenrir dan pria itu datang tidak lama kemudian.

"Apa kalian masih belum menemukan Darius?"

Fenrir menggeleng "kami menemukan tempat terahkir yang mungkin disinggahinya, tapi tidak cukup yakin dia pergi ke mana setelahnya," katanya menerangkan.

"Kita harus cepat menemukan Darius, aku punya ide bagus tentang tahanan di manor Tull dan kita perlu Darius untuk melakukannya."

Kening Milled mengernyit, tapi wanita itu tidak menyuarakan pertanyaan apa pun. Perasaannya dilingkupi kecemasan. Tidak ada yang menjadi lebih baik, sebaliknya itu menjadi lebih buruk. Meski Morana telah dipukul mundur, bukan berarti mereka telah bebas. Ini seperti air laut yang surut sebelum sunami datang dan memporak poranadakan segalanya.

To Be Continued

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Ruin Roses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang