EPILOG

225 17 8
                                    

Tangan Janessa hampir menyentuh uluran tangannya, ketika tubuhnya ditarik mundur dan dipaksa menjauh, ditarik keluar dari ruang putih dan kemudian kembali pada kesadarannya. Matanya mengejrap, menemukan langit-langit kamar yang familiar.

Beberapa saat kemudian, Janessa tersadar dan segara bangkit dari posisi berbaring. Dia melihat sekitar, menemukan ruangan berantakan dan teman-temannya pingsan. Menyadari apa yang terjadi, Janessa beralih untuk melihat orang yang berbaring disampingnya, namun tidak ada lagi. Tubuh Luna menghilang.

Dia menatap jendela kamar dan melihat cahaya di balik tirai yang menutupi jendela. Tatapannya menjadi layu. Mereka telah gagal dan kini, Luna menjadi terlalu jauh untuk mereka raih.

Janessa berpaling ke belakang saat merasakan pergerakan. Zean kembali sadar dan pemuda itu hanya diam dengan kepala menunduk dan tatapan mata yang hampir sama. Namun, di balik rasa ketidak puasaan atas kegagalan, kilasan tentang pria yang terbakar diatas tiang membuatnya benar-benar merasa amat tertekan.

"Kita gagal, benar-benar gagal."

Perhatian Zean beralih pada gadis yang duduk di atas ranjang. Janessa menekuk kakinya, menenggelamkan wajahnya di atas lutut dan kemudian mulai menangis. Zean merasa skeptis untuk menenangkan sampai ia ahkirnya memberanikan diri menemupuk punggung Janessa pelan sebagai bentuk penenangan.

"Kita gagal ya?" Haden bersuara, kemudian menghela nafas sendu.

Yang lain juga ahkirnya sadar dan merasa amat kecewa. Usaha mereka tidak berhasil. Mereka gagal dan sesuatu yang lebih buruk ahkirnya terjadi. Tatiana membawa Luna pergi entah kemana. Sulit menentukan tujuan dari seseorang yang tidak mereka kenal.

Seseorang tiba-tiba membuka pintu, Violet muncul dengan wajah cemas dan pandangannya langsung tertuju pada Zean.

"Freya terluka."

Zean bergerak cepat mengikuti Violet menuju kamar gadis itu. Yang lain juga mengikuti. Mereka masuk ke dalam kamar Violet dan menemukan Freya dalam keadaan kurang baik.

"Dia berusaha menghentikan Fletcher pergi dan ahkirnya berahkir seperti ini." Ada kemarahan dalam suaranya, dia kemudian menatap beberapa orang yang yang ada disana selain Zean dan Freya, melemparkan tatapan tajam terang-terangan pada mereka. Dan kali ini Janessa tidak bisa membalas, keegoisannya membuat seseorang terluka dan Janessa tidak dapat membenarkan tindakan mereka.

Suara pintu yang diketuk mengalihkan perhatian semua orang yang sadar. Zean saling pandangan dengan Violet, keduanya tau bahwa tidak ada orang yang bisa menemukan tempat ini kecuali diizinkan. Zean segera menghentikan Violet ketika gadis itu hendak pergi untuk membuka pintu depan.

"Biar aku saja."

Violet mengangguk dan Zean segera keluar dari kamar menuju ruang utama, berjalan menuju pintu dan membukanya. Seseorang berdiri tepat di depannya, tersenyum padanya, dan kemudian menyapanya.

"Apa kabar Zean?"

"Ivander?"

_CONTINUED_

_CONTINUED_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n

Kalian penasaran sama orang yang muncul di epilog buku pertama? orang yang letakin mawar dimakan bibi Hanna. Yap, ini dia orangnya. Ivander Haldane, pamannya Zean. Sebelumnya sudah pernah muncul di flasback tentang Zean soal kutukan.

Ivander bakal berperan penting dibuku ketiga yang akan datang, soalnya dia tau banyak rahasia. Jadi buat yang masih punya rasa penasaran sama cerita ini karena aku lagi-lagi selesaiin epilog dengan cara ngegantung, kalian bisa menunggu buku ketiga yang akan aku up setelah siap, yang pasti nggak akan lama.

Dan terimakasih buat kalian yang sudah baca cerita ini, baik yang baca dari awal ataupun yang baru nemu dan baca cerita ini dipertengahan. Terimakasih atas vote dan komentar dari kalian. Maaf karena jarang balas komen, aku kadang suka bingung mau balas apa. Tapi semua komen kalian tetap kubaca kok. Makasih juga atas apresiasi kalian dengan memasukan buku ini ke reading list.

_

Elemental Monstrous (BOOK 3) sudah bisa di baca. Ayo cek akunku dan baca prolog yang baru saja di update.

The Ruin Roses ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang